Anak Sering Tidur dan Berat Badan Turun Gejala TBC? Ini Penjelasan Dokter

- Kamis, 5 Januari 2023 | 14:00 WIB
Ilustrasi anak sedang tidur (Freepik/jiboom)
Ilustrasi anak sedang tidur (Freepik/jiboom)

Tuberkulosis atau TBC menjadi salah satu penyakit yang mengintai anak sejak lama. Orangtua mesti waspada karena penyakit ini bisa mengganggu tumbuh kembang anak. 

Tuberkulosis adalah penyakit yang paling sering menyerang paru, namun dapat juga menyerang seluruh organ tubuh. Penyakit ini bisa menyerang tulang, selaput otak, kelenjar getah bening, mata, ginjal, jantung, hati, usus, dan juga kulit.

Tak hanya itu, TBC juga bisa berujung pada kekurangan gizi yang dapat menyebabkan stunting. Jika anak sudah didiagnosa terkena stunting, perkembangan otaknya pun bisa terganggu.

Baca juga: Kasus TBC Pada Anak Indonesia Tinggi, Dokter: Penularannya Seperti COVID-19

"Untuk anak usia 2 sampai 5 tahun kalau sudah kekurangan gizi karena TBC, bisa jadi anaknya terkena stunting dan kalau sudah stunting bisa bahaya banget," kata dr Dimas Dimas Dwi Saputro, SpA dari Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita dalam diskusi, Kamis (5/1/2023).

"Badannya mungkin bisa digemukin, tapi otaknya stuck nggak bisa diapa-apain, IQ-nya jongkok, jadi ogah sekolah, ogah belajar," ujarnya.

Oleh sebab itu, penting bagi para orang tua untuk mengetahui gejala TBC. Sebab, deteksi dini TBC dapat mengurangi risiko keparahan penyakit.

Gejala TBC pada Anak

-
Iustrasi anak mengalami gejala tbc (freepik)

Pada umumnya, penyakit TBC pada anak ditularkan oleh orang dewasa yang menderita TBC aktif melalui droplet atau percikan ludah yang keluar saat batuk, bicara, bersin, atau bahkan bernyanyi.

Baca juga: 619 Anak TBC di Bantul Diduga Tertular Akibat Sering Dicium dan Gendong, Masa Sih?

Dr. Dimas menjelaskan, ada empat gejala awal TBC pada anak, yaitu:

  • Demam lebih dari dua pekan (demam tidak tinggi, frekuensinya sering).
  • Batuk lebih dari dua pekan (batuk biasa tetapi frekuensinya sering, diobati tidak kunjung membaik).
  • Berat badan turun selama dua bulan (tidak ada kenaikan berat badan meski sudah ada intervensi gizi).
  • Anak sering tidur, lemas, malas bermain, atau sering tidur.

"Kalau dalam kedokteran kita menyebut ada keluhan khas TBC. Ini keluhannya ada empat, kalau ada empat gelaja ini pada anak, harus segera berobat," imbuhnya.

Kapan Harus Screening TBC pada Anak?

-
Ilustrasi anak mengalami gejala tbc (Freepik/jcomp)

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mencegah TBC pada anak? Dr. Dimas mengimbau para orang tua lebih waspada pada penyebaran penyakit TBC.

Screening sebagai langkah deteksi dini diperlukan terutama untuk anak-anak yang berisiko tinggi, seperti:

  • Anak menunjukkan empat gejala awal TBC.
  • Anak hidup serumah dengan penderita TBC aktif.
  • Anak yang mau masuk sekolah asrama atau pesantren.
  • Anak dengan kondisi medis tertentu.
  • Anak yang memiliki kontak erat dengan penderita TBC aktif.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X