Mia Wilkinson seorang gadis kecil yang harus kehilangan kedua tangan dan kakinya setelah flu menyerangnya.
Ketika kedua tangan dan kakinya diamputasi Mia Wilkinson masih berusia empat tahun. Tangannya diamputasi di bawah siku dan kakinya diamputasi di bawah lutut.
Ibu Mia, Amy, hanya bisa menggambarkan pengalaman itu sebagai mimpi buruk. Karena gadis kecilnya harus mengalami hal yang seharusnya tidak terjadi.
Mia yang saat ini berusia 9 tahun masih harus membutuhkan operasi selama bertahun-tahun yang akan datang.
Setelah Mia anaknya kehilangan kedua kaki dan lengannya. Orang tua Mia meminta agar anak-anak divaksinasi, mereka juga meningkatkan kesadaran mengenai sepsis, infeksi yang bisa mengancam jiwa, Seperti yang dialami anaknya Mia.
Mia ketika terinfeksi sepsis belum divaksinasi, karena tak ingin pengalaman buruk terjadi, sekarang seluruh keluarga Mia telah mendapatkan vaksin flu setiap tahunnya.
Baca juga: Moms, Waspada Flu Singapura Kini Marak Menulari Anak-anak, Ini Gejala dan Obatnya
Dilansir New York Post, Mia kehilangan kedua tangan dan kakinya pada tahun 2017. Awalnya Mia mengeluhkan sakit perut dan muntah.
Mia kemudian dibawa ke rumah sakit dan dia didiagnosis dengan influenza B dan virus myositis (kelemahan otot dan nyeri). Namun, saat itu Mia diizinkan pulang untuk istirahat.
Tapi keesokan harinya Mia mengalami ruam ungu samar di kakinya dan kembali ke rumah sakit, dia didiagnosis sepsis.
Dilansir CDC, sepsis adalah respons ekstrem tubuh terhadap infeksi. Ini adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa. Sepsis terjadi ketika infeksi yang sudah kamu miliki memicu reaksi berantai di seluruh tubuh.
Karena kondisi tubuhnya semakin memburuk, tangan Mia kemudian diamputasi, sekitar dua bulan setelah itu kakinya diamputasi di bawah lutut.
Kedua orang tua Mia yakin bahwa tidak vaksin jadi salah satu penyebab Mia mengalami komplikasi tersebut. Itulah kenapa orang tua Mia meminta kepada semua orang tua untuk memvaksinasi anak mereka.
