Permintaan masker melonjak tajam menyusul kepanikan masyarakat terhadap penyebaran virus corona (covid-19) yang sudah masuk ke Indonesia. Terlebih kabar terakhir menyebutkan, saat ini ada 19 pasien di Indonesia saat ini terdeteksi positif terjangkit virus corona.
Di Indonesia sendiri, ada banyak jenis masker yang menjadi buruan warga, salah satunya masker N95. yang diyakini ampuh melindungi tubuh dari virus mematikan tersebut.
Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr.Dyani Kusumowardhani Sp.A mengatakan, masker N95 memiliki kemampuan untuk memfilter partikel mikro yang kemungkinan membawa virus berbahaya.
"Jadi istilah N95 itu karena dia memang mempunyai daya saring 95% partikel didalam udara itu tersaring, sehingga 95% udara itu partikelnya tersaring. Jadi kalau kita memakai masker N95 dengan baik, maka kita tetap bisa bernafas seperti biasa, tetapi udara yang masuk itu sudah tersaring dan 95% partikel sudah tidak masuk kedalam," ujar dr Dyani kepada Indozone, Selasa (10/3/2020).
Ia menambahkan, masker N95 tersebut hanya bisa digunakan sekali pakai. Artinya, ketika masker tersebut digunakan berulang-ulang, maka kemampuan daya saring terhadap partikel akan berkurang.
"Memang iya, ini hanya untuk sekali pakai," ungkapnya.
Terkait kemampuan, ia melanjutkan, masker tersebut menyaring 95% partikel dalam udara, banyak orang yang salah paham bahwa pada akhirnya konsumsi udara yang mampu dihisap masuk ke saluran pernafasan hanya tinggal 5% saja.
Menurutnya, pemakai masker N95 itu tetap bisa bernafas normal, hanya saja partikel-partikel mikro yang terdapat di udara dan bisa membawa penyakit, bisa tersaring di permukaan masker N95 tersebut.
"Jadi 95% partikel yang ada di udara itu sudah tersaring, jadi udaranya boleh dibilang bersih dan pemakainya bisa bernafas normal," pungkasnya.
