Studi: Olahraga dan Pola Makan Sehat Anak Pastikan Otak Lebih Besar pada Orang Dewasa

- Minggu, 11 April 2021 | 16:24 WIB
Ilustrasi healthy food. (photo/Ilustrasi/Pexels/Trang Doan)
Ilustrasi healthy food. (photo/Ilustrasi/Pexels/Trang Doan)

Olahraga dan diet sehari di masa kanak-kanak menyebabkan orang dewasa dengan otak lebih besar dan tingkat kecemasan yang lebih rendah, menurut penelitian terbaru dari UC Riverside pada tikus.

Meskipun diet dan olahraga secara konsisten direkomendasikan sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan, penelitian ini menjadi yang pertama untuk memeriksa efek gabungan jangka panjang dari kedua faktor itu ketika dialami di awal kehidupan. Melihat hal itu, pemimpin studi, Marcell Cadney memberikan komentarnya. 

"Setiap kali Anda pergi ke dokter dengan kekhawatiran tentang berat badan Anda, hampir tanpa gagal, mereka merekomendasikan Anda berolahraga dan makan lebih sedikit," ungkap Marcell Cadney.

"Itulah mengapa mengejutkan sebagian besar penelitian hanya melihat diet atau olahraga secara terpisah. Dalam penelitian ini, kami ingin memasukkan keduanya." lanjutnya. 

Para peneliti menentukan bahwa olahraga di awal kehidupan umumnya mengurangi perilaku cemas pada orang dewasa. Ini juga sebabkan peningkatan massa otot dan otak orang dewasa. Ketka diberikan makan makanan gaya 'Barat' yang tinggi lemak dan gula, tikus tidak hanya menjadi lebih gemuk, tetapi tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih menyukai makanan tidak sehat. 

Temuan ini baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Physiology and Behavior. Untuk mendapatkannya, para peneliti membagikan tikus muda menjadi empat kelompok, mereka yang mempunyai akses untuk berolahraga, mereka yang tidak mempunyai akses, mereka yang diberikan makanan standar dan sehat, dan mereka yang makan makanan Barat. 

Salah satu yang mereka ukur, leptin, diproduksi sel-sel lemak. Ini bantu mengontrol berat badan dengan meningkatkan pengeluaran energi dan menandakan bahwa lebih sedikit makanan yang dibutuhkan. Olahraga awal kehidupan meningkatkan kadar leptin dewasa dan massa lemak pada tikus dewasa, apa pun makanan yang mereka makan. '

"Temuan kami mungkin relevan untuk memahami efek potensial dari pengurangan aktivitas dan perubahan pola makan yang terkait dengan obesitas," kata ahli fisiologi evolusioner UCR Theodore Garland .

"Selama penguncian COVID-19 , terutama di bulan-bulan awal, anak-anak hanya berolahraga sedikit. Bagi banyak yang tidak memiliki akses ke taman atau halaman belakang, sekolah adalah satu-satunya sumber aktivitas fisik mereka," kata Cadney. 

"Penting bagi kami untuk menemukan solusi untuk anak-anak ini, mungkin termasuk perhatian ekstra saat mereka tumbuh menjadi orang dewasa." tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Stop! Inilah 7 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Selasa, 16 April 2024 | 09:00 WIB

6 Tips yang Membantu Mempertahankan Kesehatan Mata

Selasa, 16 April 2024 | 07:00 WIB

6 Manfaat Mencuci Tangan untuk Kesehatan

Senin, 15 April 2024 | 16:00 WIB
X