Lingkungan yang berpolusi tidak disarankan untuk dijadikan sebagai tempat berolahraga baik lari ataupun bersepeda. Sebab, hal ini bisa menimbulkan penyakit yang berbahaya bagi orang tersebut.
Hal buruk pernah dialami oleh atlet lari Adinda Sukardi. Kala itu, dia sedang berada di Shanghai untuk menjenguk sang kakak. Tak mau meninggalkan kebiasaannya berolahraga, ia pun lari pagi di tengah cuaca dingin dan kondisi langit yang abu-abu.
"Pada pagi hari saya berlari hanya 4 km, dan pada waktu itu musim dingin jadi cuaca di luar emang agak abu-abu. Jadi saya pikir ini bukan polusi, ini musim dingin aja. Saya lari dalam kondisi dingin dan saat itu performance kualitas saya yang paling tinggi," kata Adinda dalam sebuah webinar baru-baru ini.
Berada dalam kondisi yang sehat dan terbagus yang pernah dia rasakan, Adinda pun percaya diri lari sepanjang 4 kilometer. Namun, setelah selesai berlari, Adinda merasakan dirinya mengeluarkan suara wheezing seperti orang terkena asma.
"Setelah lari 4 km itu saya mulai bersuara mengi atau wheezing seperti kondisi asma. Dan saya tidak pernah seumur hidup mempunyai kondisi asma," lanjut Adinda.
BACA JUGA: Olahraga di Tempat dengan Polusi Udara Justru Berisiko Timbulkan Penyakit
Rupanya suara mengi yang dialami Adinda disebabkan oleh kualitas udara di Shanghai yang kala itu sangat berpolusi. Ia pun mengalami mengi hingga dua tahun dan performa larinya sempat menurun. Sejak saat itu, Adinda lebih memerhatikan lingkungan tempat dia akan berolahraga untuk menghindari kejadian serupa.
"Saya rutin mengecek kesehatan saya setiap tahun dan saya sangat sehat. Dan itu adalah satu hari yang benar-benar membuka mata saya bahwa sangat penting untuk kita sebagai atlet dan manusia untuk benar-benar memerhatikan kualitas udara yang akan kita hirup ke dalam paru-paru kita," kata Adinda.
