Berdasarkan hasil analisis data interim uji klinis tingkat tiga, ditemukan bahwa vaksin CanSino efektif sampai 90 persen mencegah kasus infeksi COVID-19 yang parah dan tingkat efikasinya lebih dari 65 persen.
Karena hal tersebut, vaksin CanSino tengah dikaji untuk mendapat izin penggunaan umum oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan China (NMPA). Menariknya, vaksin ini sedang diuji di Meksiko dan Pakistan.
Oh ya, vaksin ini kabarnya hanya perlu satu kali suntik saja. Jadi tidak dua kali suntik seperti vaksin yang dipesan Indonesia yakni vaksin Sinovac.
"Kami memiliki data enam bulan yang membuktikan efikasi vaksin. Orang-orang tidak perlu diberi satu dosis lagi dalam enam bulan pertama setelah vaksinasi pertama," kata ahli penyakit infeksi, Chen Wei, dari Institute of Military Medicine yang turut mengembangkan vaksin CanSino seperti dilansir Global Times.
Kendati demikian, Chen juga mengatakan untuk penggunaan dua dosis juga tidak ada masalah. Malah dirinya memprediksikan jika menggunakan dua dosis dalam rentang 6 bulan sekali, mampu melindungi tubuh hingga dua tahun lamanya dari virus corona.
