Kematian Akibat COVID di AS Naik 40 Persen & Rawat Inap Ramai, Kemungkinan Bukan Omicron

- Kamis, 13 Januari 2022 | 13:22 WIB
Orang-orang berjalan di Champs Elysees Avenue, di tengah wabah penyakit virus corona di Prancis, 27 Mei 2021. (REUTERS/Sarah Meyssonnier)
Orang-orang berjalan di Champs Elysees Avenue, di tengah wabah penyakit virus corona di Prancis, 27 Mei 2021. (REUTERS/Sarah Meyssonnier)

Pandemi COVID-19 masih juga belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Di Amerika Serikat (AS), jumlah kematian akibat COVID-19 bahkan naik 40 persen dari pekan sebelumnya.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS Rochelle Walensky mengatakan, jumlah pasien rawat inap COVID-19 bahkan naik sekitar 33 persen.

Walensky bilang, kasus COVID-19 AS didorong oleh varian Omicron yang menyebar cepat, dan diperkirakan akan memuncak dalam beberapa minggu mendatang.

"Peningkatan ini sebagian besar terkait dengan varian Omicron, yang kini mewakili sekitar 90% kasus COVID-19 di AS," katanya kepada wartawan, seperti dilansir Reuters.

Jumlah pasien rawat inap telah meningkat sejak akhir Desember ketika Omicron melampaui varian Delta sebagai versi dominan dari virus corona di Amerika Serikat meskipun para ahli mengatakan Omicron kemungkinan akan terbukti kurang mematikan daripada iterasi sebelumnya.

"Peningkatan kematian COVID baru-baru ini kemungkinan merupakan efek tertinggal dari varian Delta, yang melonjak sebelum Omicron terjadi di Amerika Serikat pada bulan Desember," kata Walensky.

Dengan Delta dan varian sebelumnya lainnya, kematian telah tertinggal dari tingkat infeksi beberapa minggu.

"Kami mungkin melihat kematian dari Omicron, tetapi saya menduga bahwa kematian yang kami lihat sekarang masih dari Delta," kata Walensky, menambahkan bahwa perlu waktu untuk memahami bagaimana Omicron l berdampak pada total kematian akibat virus corona.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X