Efek Kelahiran Prematur Bisa sampai Dewasa, Benarkah?

- Rabu, 12 Januari 2022 | 11:37 WIB
Ilustrasi bayi lahir prematur. (freepik)
Ilustrasi bayi lahir prematur. (freepik)

Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan. Para ahli juga mengatakan bahwa kelahiran prematur memiliki komplikasi medis yang serius atau masalah kesehatan jangka panjang. Tapi, banyak juga yang melanjutkan hidup sehat secara normal.

Dalam penelitian terlama AS terhadap bayi prematur yang diluncurkan oleh Brown University, seorang profesor menemukan bahwa bayi prematur kurang sehat dan memiliki lebih banyak masalah sosial, bahkan memiliki risiko masalah kesehatan jantung saat dewasa.

Profesor Keperawatan Universitas Rhode Island Mary C. Sullivan, yang melakukan penelitian terhadap kelahiran prematur, juga mengatakan bahwa orang tua yang suportif, penuh kasih, dan lingkungan sekolah yang baik membantu mengurangi efek kelahiran prematur.

Kelahiran prematur memicu respons stres, yang menghasilkan kadar hormon kortisol yang lebih tinggi, yang penting untuk mengatur metabolisme, respons imun, tonus pembuluh darah, dan homeostasis.

Penelitian Sullivan membandingkan kadar kortisol pada orang dewasa yang lahir prematur versus mereka yang lahir cukup bulan, dan akan menilai apakah kadar kortisol di antara orang dewasa yang lahir prematur lebih tinggi daripada mereka yang kurang sehat secara medis.

Sullivan mengatakan salah satu pendekatan yang akan dilakukan timnya adalah Pathobiological Determinants of Atherosclerosis in Youth (PDAY) Risk Score pada usia 23 karena sangat terkait dengan penyakit arteri koroner 10 hingga 15 tahun kemudian.

Baca juga: Tangis Lesti Pecah karena Susah Cari Baju untuk Baby L: Kan Ukurannya Bayi Prematur

"Pemantauan berkelanjutan terhadap para penyintas prematur akan meningkatkan pemahaman kita tentang dampak relatif prematuritas dan perawatan intensif neonatus pada penyakit kardiopulmoner saat dewasa," kata Sullivan, dikutip dari Science Daily.

Bayi prematur tanpa kondisi medis memiliki lebih banyak ketidakmampuan belajar, berjuang dengan matematika dan membutuhkan lebih banyak layanan sekolah daripada bayi cukup bulan.

Meski demikian, mereka yang lahir prematur juga memiliki dorongan yang kuat untuk mencapai kesuksesannya. Hal ini tentunya butuh dukungan dari keluarga, teman dan lingkungan sosial.

Bahkan saat orang tua menyediakan lingkungan pengasuhan yang kuat, akan membuat mereka berprestasi di sekolah, baik secara akademis, maupun sosial dan fisik.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X