Diungkapkan oleh Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak-anak di Indonesia adalah orang yang paling banyak tewas akibat COVID-19 di seluruh dunia.
"Data IDAI menunjukkan case fatality rate (kematian) itu adalah 3-5 persen. Jadi, kita ini (jumlah) kematian yang paling banyak di dunia," kata Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP.
"Jadi bisa dibayangkan, 1 dari 8 kasus itu anak dan meninggal 3-5 persen," lanjutnya.
dr Aman menyebutkan bahwa angka tersebut terus berubah setiap minggunya. Maka dari itu, ia menghimbau agar anak-anak usia 0-18 tahun untuk sekolahnya harus diselenggarakan secara daring.
Berikut beberapa imbauan dr Aman untuk mencegah semakin tingginya kasus COVID-19 anak di Indonesia:
- Menghindari membawa anak ke luar rumah, kecuali dalam keadaan mendesak.
- Menghindari ruangan dengan ventilasi tertutup, kepadatan, dan risiko kontak erat.
- Disiplin mengikuti protokol kesehatan selama di rumah, dalam perjalanan, dan di luar rumah.
- Melengkapi imunisasi rutin.
- Pemerintah dan masyarakat melakukan pengawasan serta pendampingan protokol kesehatan di tempat umum.
Ia juga mengatakan bahwa ada kemungkinan pandemi ini akan berlangsung 3-5 tahun ke depan. Maka dari itu, ia meminta agar pemerintah segera menarik rem darurat sebagai usaha untuk memerangi pandemi COVID-19.
"Pandemi ini akan 3, 4, sampai 5 tahun mungkin. Kita dan pemerintah harus tegas. Saya setuju kalau perlu tarik rem darurat sekarang untuk saat-saat ini, Pulau Jawa paling nggak," pungkasnya.