Hepatitis Akut Berujung Kematian Anak, Kata Kemenkes Ada Virus Tunggu Kajian dari WHO

- Senin, 23 Mei 2022 | 19:51 WIB
Dokter Puskesmas Kecamatan Lohbener memeriksa kesehatan sejumlah anak dalam rangka pencegahan penyakit hepatitis akut di Desa Pamayahan, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (14/5/2022). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa)
Dokter Puskesmas Kecamatan Lohbener memeriksa kesehatan sejumlah anak dalam rangka pencegahan penyakit hepatitis akut di Desa Pamayahan, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (14/5/2022). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa)

Penyebab penyakit hepatitis akut hingga saat ini masih misterius. Bagaimana penyakit ini bisa menular dan dari mana penularannya masih belum bisa dipastikan.

Kemenkes RI menyatakan masih menunggu laporan beserta hasil kajian lebih lanjut dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait penyebab sebenarnya penyakit hepatitis akut misterius yang terus menulari anak-anak.

“Kita tunggu apa penyebabnya dari WHO. Kita menunggu sampai diumumkan oleh WHO bahwa penyebab hepatitis ini adalah X virus misalnya dan seterusnya,” kata Juru Bicara Kemenkes Syahril dalam FMB9 “Hepatitis Akut Dicegah, Sekolah PTM Aman” yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (23/5/2022).

Syahril seperti yang dilansir Antara menuturkan, sebanyak 31 negara sudah melaporkan kasus hepatitis akut dengan total mencapai 614 kasus.

Di Indonesia sendiri hingga Minggu (22/5), kasus hepatitis akut sudah ditemukan sebanyak 14 kasus dari tujuh provinsi, dengan rincian satu kasus masuk menjadi probable dan 13 kasus masuk pending classification.

Dari banyaknya kasus yang sudah dilaporkan, dunia masih belum mengetahui penyebab pasti terjadinya hepatitis akut sekaligus alasan mengapa hanya menular pada kelompok anak-anak saja.

“Penyebab utamanya kan belum diketahui, termasuk masa inkubasi atau timbulnya gejala. Semuanya masih dalam masa penelitian dan kajian dari beberapa negara yang melaporkan kasus,” ujar dia.

Meskipun penyebab hepatitis akut belum diketahui, nyatanya beberapa negara sudah melaporkan kasus kematian pada anak.

Oleh karenanya, Syahril menekankan tidak ada satupun orang tua yang boleh lengah dan terus waspada untuk meningkatkan proteksi kesehatan pada anak-anak.

Sambil menunggu bersama kajian lebih lanjut dari WHO, Syahril meminta agar orang tua mulai mengedukasi anak terkait kondisi hepatitis akut agar anak menjadi paham pentingnya hidup bersih.

Seperti memakai masker dan mencuci tangan dengan memakai sabun.

Orang tua juga harus betul-betul memahami gejala hepatitis akut seperti anak merasa mual, muntah, diare, nyeri di bagian perut, mata atau tubuh menguning, feses pucat dan air kencing berwarna cokelat seperti teh.

Apabila anak menunjukkan gejala tersebut, dirinya meminta orang tua untuk segera pergi ke rumah sakit guna mendapatkan tindakan cepat dari dokter.

Kemudian, anak anak diharapkan dapat membawa makanan dari rumah dan menggunakan peralatannya sendiri meski sedang melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah masing-masing.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X