Varian Omicron di Indonesia terdeteksi pertama kali oleh seorang petugas kebersihan di RS Wisma Atlet. Hal ini pun langsung ditanggapi oleh Menkes RI Budi Gunadi Sadikin.
Ia menjelaskan bahwa awalnya para petugas kebersihan RS Wisma Atlet yang menjalani tes PCR rutin. Dari hasil PCR, terkonfirmasi tiga orang positif COVID-19 dan salah satunya terkonfirmasi positif Varian Omicron.
Saat dilakukan hasil PCR keluar, mereka bertiga mengaku tak merasakan gejala apa-apa. Berbeda dengan varian lain yang menimbulkan gejala pada orang yang terinfeksi.
"Ketiga orang ini tanpa gejala. Jadi mereka masih sehat tidak ada demam, tidak ada batuk-batuk," ungkap Menkes Budi.
Hingga saat ini, masih tak diketahui bagaimana petugas tersebut positif varian Omicron. Pasalnya petugas tersebut memang tak ada riwayat perjalanan ke luar negeri.
Dugaan kuat saat ini adalah tertular dari salah satu pasien yang diisolasi, namun sejauh ini belum ada bukti penularan di tengah komunitas.
Menkes Budi menyampaikan kemungkinan ada 5 kasus probable Omicron lainnya. Sebanyak 2 kasus dialami oleh warga negara Indonesia yang baru kembali dari luar negeri dan 3 pada warga negara China yang datang ke Manado.
Karena hal ini, pemerintah secara resmi mengunci total (lockdown) RS Wisma Atlet selama tujuh hari. Tujuannya adalah agar tak menyebarnya varian Omicron secara meluas.