Kenapa Ya Berpikir Keras Selama Berjam-jam Bikin Kita Kelelahan? Ini Kata Ahli

- Selasa, 13 September 2022 | 14:00 WIB
Ilustrasi pria sedang burnout. (Pexels/Tim Gow)
Ilustrasi pria sedang burnout. (Pexels/Tim Gow)

Jika kalian berpikir bahwa hanya kerja fisik yang melelahkan maka hal tersebut salah total. Nyatanya, berdasarkan laporan Current Biology pada 11 Agustus 2022, menunjukkan bahwa ketika pekerjaan kognitif intens berkepanjangan selama beberapa jam bisa menyebabkan adanya potensi racun yang terbentuk di bagian otak atau lebih sering disebut sebagai korteks prefrontal.

"Teori-teori berpengaruh menunjukkan bahwa kelelahan adalah semacam ilusi yang dimasak oleh otak untuk membuat kita menghentikan apapun yang kita lakukan dan beralih ke aktivitas yang lebih memuaskan," kata Mathias Pessiglione dari Pitié-Salpêtrière University di Paris, Prancis. 

"Tetapi temuan kami menunjukkan bahwa kerja kognitif menghasilkan perubahan fungsional yang sebenarnya (akumulasi zat berbahaya) jadi kelelahan memang akan menjadi sinyal yang membuat kita berhenti bekerja tetapi untuk tujuan yang berbeda: untuk menjaga integritas fungsi otak," sambungnya, dikutip dari Science Daily, (11/9/2022)

Pessiglione dan kawan-kawan penelitinya ingin mencari tahu alasan mengapa otak tidak bisa menghitung terus-menerus seperti mesin. Mereka juga ingin tahu apa itu kesehatan mental.

Untuk mencari bukti ini, mereka menggunakan spektroskopi resonansi magnetik (MRS) untuk memantau kimia otak selama hari kerja. Mereka melihat dua kelompok orang: mereka yang perlu berpikir keras dan mereka yang memiliki tugas kognitif yang relatif lebih mudah.

Hasilnya menunjukan adanya tanda-tanda kelemahan termasuk berkurangnya pelebaran pupil mata hanya pada kelompok orang yang melakukan kerja otak lebih keras dan tidak pada mereka yang berpikir lebih ringan.

Penulis: Jihan Rienita

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X