Di usianya yang tidak muda, Jaja Miharja sempat mengeluhkan dengkulnya sakit. Dia juga mengatakan kalau dirinya tidak bisa berdiri terlalu lama.
Masalah dengkul yang dialaminya membuat pria 78 tahun itu harus melakukan suntik lutut setiap bulan.
Lantas apakah efek samping suntik lutut yang dilakukan Jaja Miharja itu?
Dilansir Healthline, suntikan lutut dilakukan untuk mengobati Osteoarthritis (OA). Osteoarthritis merupakan kerusakan tulang rawan rusak di lutut dan akhirnya menyebabkan kerusakan tulang dan sendi.
Baca juga: Omas di Mata Jaja Miharja: Sahabat Sekaligus Adik yang Sangat Baik
Gerakan sederhana bisa memicu nyeri hebat pada penderitanya. Namun, perubahan gaya hidup dan pengobatan over-the-counter (OTC) dapat membantu meringankan gejala.
Tapi, jika pengobatan tidak efektif lagi, dokter akan meresepkan obat yang lebih kuat, yakni suntikan steroid.
Suntikan ini bukan obat, namun ini membantu menghilangkan rasa sakit dan mengurangi peradangan, selama beberapa bulan atau bahkan lebih lama.
Suntikan lutut sendiri terdiri dari beberapa jenis, yakni:
1. Kortikosteroid
Kortikosteroid juga disebut glukokortikoid, mirip dengan kartisol hormon yang diproduksi tubuh secara alami. Contohnya hidrokortison.
Suntikan hidrokortison ke dalam sendi lutut dapat membantu mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa sakit.
2. Viscosuplementasi
Suntikan lutut jenis ini diberikan saat mengalami radang sendi. Berikan cairan sinovial, suntikan ini membantu mengurangi rasa sakit pada peradangan.
3. Regenerative Biologic Agents
Suntikan ini memanfaatkan sel induk dan platelet-rich plasma (PRP). Suntikan ini membantu mengobati cedera pada tulang rawan dan tendon.
Baca juga: 6 Pengobatan Rumahan untuk Meredakan Nyeri Lutut dengan Bahan Alami