Ternyata Ini 'Biang Kerok' Penambahan Kasus COVID-19 di Indonesia

- Minggu, 15 Januari 2023 | 11:45 WIB
Ilustrasi pasien COVID-19. (FREEPIK/rawpixel-com)
Ilustrasi pasien COVID-19. (FREEPIK/rawpixel-com)

Pemerintah Indonesia menyebut kasus COVID-19 di Indonesia mulai terkendali dan saat ini sudah memasuki endemi. Namun faktanya, virus SARS-CoV-2 masih terus bermutasi dengan melahirkan berbagai varian, salah satunya subvarian Omicron BA.5.

Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Erlina Burhan, SpP(K), MSc, membeberkan bahwa subvarian Omicron BA.5 menjadi varian yang mendominan. Subvarian ini menyumbang sebagian besar kasus COVID-19 di Indonesia.

Baca juga: Naik Lagi! Kasus COVID-19 Hari Ini Bertambah 389 Kasus , Sembuh 552 Orang

"Hampir sekitar 95 persen yang mendominasi sekarang itu BA.5, itu varian dari Omicron juga. Kemudian juga ada XBB, sudah ada BN.1 dan BF.7, tapi jumlahnya sedikit," jelasnya dalam diskusi daring, Sabtu (14/1/2022).

-
Ilustrasi petugas medis menggunakan APD. (FREEPIK)

Meski subvarian Omicron BA.5 tidak menyebabkan keparahan, kemunculan mutasi baru tidak bisa disepelekan. Sejauh ini, virus SARS-CoV-2 masih  bermutasi dan memunculkan varian dengan kemampuan baru.

Jika kemunculan mutasi baru tidak dikendalikan, menurut dr Erlina, dapat berpeluang besar menciptakan penambahan kasus.

Baca juga:Update COVID-19 Hari Ini Bertambah 363 Kasus, DKI Jakarta Penyumbang Terbanyak

"Kalau ini dibiarkan terus, jumlahnya akan banyak. Kalau dia banyak, akan bermutasi lagi, dan kalau dilihat kondisinya sekarang sulit untuk ditebak. Kita anggap suatu varian sebagai akhir, ternyata muncul lagi yang baru," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan  Budi Gunadi Sadikin mengatakan tingkat penularan subvarian BA.4 dan BA.5, lebih cepat sekitar 1 sampai 3 kali lipat dapat menembus vaksinasi. Artinya, subvarian tersebut memiliki kemampuan lebih besar menjangkit seseorang meski sudah divaksin.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X