Jepang Lakukan Simulasi Penularan Virus Corona Melalui Bersin dan Batuk

- Rabu, 1 April 2020 | 16:12 WIB
Ilustrasi virus corona (Pexels/Polina Tankilevitch)
Ilustrasi virus corona (Pexels/Polina Tankilevitch)

Para ilmuwan di Jepang menemukan, bagaimana partikel mikro dalam bentuk bersin dan batuk dapat menyebarkan virus corona.

Kazuhiro Tateda selaku President of the Japanese Association for Infectious Disease mengatakan bahwa penyebaran virus dapat terjadi selama kita bicara dan bahkan ketika orang saling berdiri dalam jarak dekat.

-
Ilustrasi bersin (Pixabay/Mohamed Hassan)

"Mereka tidak akan menyadari akan adanya percikan infeksi. Kami pikir infeksi ini datang dari partikel mikrometer atau yang disebut transmisi micro-droplet infection," katanya melalui wawancara kantor berita NHK.

Inilah alasan bahwa penggunaan masker sangat disarankan, apalagi saat sedang sakit atau terinfeksi virus. Supaya saat bersin dan batuk, virus tidak akan menyebar ke udara sekitarnya.

"Sejauh ini, kami telah mempertimbangkan dua rute utama transmisi. Salah satunya adalah infeksi karena melakukan kontak dengan seseorang yang memiliki virus. Yang lainnya adalah infeksi melalui percikan liur yang keluar bersin dan batuk," lanjutnya.

Ilmuwan juga mengatakan mungkin saja ada rute infeksi ke-3. Jika rute penularan ketiga adalah infeksi tetesan mikro seperti Tateda dan ilmuwan Jepang lainnya katakan, maka partikel mikrometer dapat menyebar bahkan ketika orang sedang mengobrol atau hanya berdekatan satu sama lain.

Percobaan yang dilakukan, NHK menemukan bahwa ketika seseorang batuk sekali di ruang tertutup seukuran ruang studio, sekitar 100.000 tetesan dapat dilepaskan dalam beberapa detik.

Tetesan tersebut akan bertahan lama, sehingga membuat orang lain rentan terinfeksi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X