Mengenal Nyamuk Aedes Aegypti, Penyebar Penyakit Demam Berdarah

- Minggu, 15 Maret 2020 | 15:28 WIB
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (theconversation.com)
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (theconversation.com)

Perhatian masyarakat Indonesia masih terpaku dengan kemunculan virus corona. Padahal, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjadi penyakit yang cukup mengancam.

Hingga hari ini, jumlah kasus DBD di Tanah Air melonjak drastis. Bahkan, korban meninggal akibat DBD di berbagai wilayah Indonesia mencapai 100 orang, sejak Januari sampai awal Maret 2020.

Sementara, total kasus DBD di Indonesia mencapai 16 ribu. Mirisnya, kasus DBD di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Kasus DBD 16.099 dengan jumlah kematian 100 untuk nasional," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dilansir ANTARA, Senin (9/3/2020).

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan secara masif.

Adapun langkah yang sudah dilakukan pemerintah untuk penanganan DBD yaitu menyiagakan rumah sakit untuk antisipasi peningkatan kasus DBD.

Selain itu, pemerintah juga terus memastikan bahwa cairan dan alat infus masih tersedia.

Gigitan Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab DBD

Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh gigitan nyamuk jenis Aedes Aegypti betina. Ciri-ciri nyamuk ini bisa dikenali dari bentuk, corak, dan warna.

Ukuran nyamuk Aedes Aegypti betina umumnya kecil, berwarna hitam dan ada belang putih di seluruh bagian tubuhnya.

Biasanya, nyamuk ini suka bersarang dan bertelur di genangan air, baik bersih maupun kotor. Lalu, kerap bersembunyi di tempat gelap.

Nyamuk Aedes Aegypti atau disebut dengan nyamuk rumahan ini tak hanya menyerang pada pagi hari (08.00-10.00), tapi juga sore hari (15.00-17.00).

Jenis nyamuk ini pun sangat suka dengan aroma tubuh manusia, sehingga lebih suka menggigit manusia (anthtopofilik) ketimbang hewan.

Untuk diketahui, hanya nyamuk Aedes Aegypti betina saja yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah.

Karena, Aedes Aegypti jantan memilih mengisap cairan tumbuhan atau sari bunga ketimbang tubuh.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X