Angka Kematian Akibat Virus Corona Bisa Ditekan, Asalkan...

- Selasa, 17 Maret 2020 | 18:05 WIB
Ilustrasi kasus virus corona (Unsplash/Macau Photo Agency)
Ilustrasi kasus virus corona (Unsplash/Macau Photo Agency)

Jumlah kasus virus corona di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hingga saat ini tercatat sudah ada 172 kasus positif, 5 pasien meninggal, dan 9 pasien sembuh. Tanpa adanya deteksi dan intervensi dini, diperkirakan dapat terjadi lonjakan kasus yang cukup signifikan.

Dalam paparan di acara Seminar dan Diskusi Online Meliput Covid-19, Dr Nurul Nadia dari Center For Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) mengatakan, jumlah kasus di Indonesia meningkat 3 kali lipat dalam 7-8 hari.

Padahal, di Tiongkok yang merupakan negara pertama mewabahnya virus corona baru, peningkatan kasus 3 kali lipat terjadi dalam 14 hari. Tentunya ini harus menjadi perhatian bersama.

Terlebih bukan hanya peningkatan kasus, angka kematian di Indonesia akibat virus corona juga berada di atas rata-rata dunia. Angka kematian di dunia 3,4 persen. Sedangkan di Tanah Air angkanya mencapai 4,27 persen.

"Angka kematian Covid-19 di Indonesia di atas rata-rata, mendekati Italia (6,13 persen) dan Iran (5,7 persen)," tulis dr Nurul dalam paparannya.

Guna menghadapi lonjakan kasus, pemerintah pusat diminta untuk menyiapkan seluruh komponen layanan sistem kesehatan dan pemerintah daerah. Segala upaya harus dilakukan untuk menekan kurva peningkatan dan mengimbangi keterbatasan layanan sistem kesehatan. Keterlambatan melakukan upaya pembatasan dini dan ketidaksiapan sistem layanan kesehatan akan menjadi beban bersama.

"Kurva puncak kasus Covid-19 harus ditekan selandai mungkin untuk mengimbangi ketersediaan layanan sistem kesehatan dan menekan angka kematian. Social distancing atau pembatasan sosial yang segera dapat menekan angka kesakitan dan kematian di RS," tulis dr Nurul.

Dirinya mengatakan, tanpa intervensi dini berupa pembatasan sosial, skrining masif, dan karantina diri, maka kasus positif yang memerlukan layanan rumah sakit akan melonjak. Bahkan bukan tidak mungkin melebihi kapasitas layanan kesehatan. Inilah yang menyebabkan angka kematian meningkat karena pasien tidak mendapat layanan yang tepat.

"Kebanyakan infeksi Covid-19 bersifat ringan, angka kematian meningkat apabila sistem layanan kesehatan tidak siap menerima lonjakan kasus," tandas dr Nurul.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X