INDOZONE.ID - HIV adalah virus yang secara bertahap melemahkan sistem kekebalan tubuh, kasus HIV pun akhir-akhir ini semakin melonjak tinggi. Sementara itu, berdasarkan data terbaru tahun 2022 yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI, kasus HIV di Indonesia sudah mencapai 519 ribu per bulan Juni.
Virus ini memiliki sebanyak 9 gen yang digunakan untuk berkembang biak di dalam sel inang. Oleh karena itu, ketika seseorang tertular HIV dan tidak menerima pengobatan, infeksi berkembang melalui tiga tahap.
Baca Juga: Kenali Risiko Kematian Penyakit HIV yang Ditudingkan ke Denise Chariesta
Tahap 1: Infeksi HIV akut
Setelah seseorang bersentuhan dengan HIV, virus bereplikasi dengan cepat, dan darahnya mengandung virus tingkat tinggi. Dikutip melalui Medical News Today, penyakit ini dapat dengan mudah menular ke orang lain melalui darah, air mani dan cairan preseminal, cairan dubur, cairan vagina, dan ASI pada tahapan ini.
Dalam 2–4 minggu setelah paparan virus, beberapa orang mengembangkan sindrom nonspesifik dengan gejala demam serta mirip dengan flu. Ini dapat berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Namun, tidak semua orang mengalami gejala seperti ini.
Baca Juga: Korban Pelecehan Seksual Berisiko Tertular Penyakit IMS, Salah Satunya HIV
Tahap 2: Infeksi HIV kronis
Setelah tahap akut berakhir, dan jika orang tersebut belum menerima pengobatan maka virus tetap aktif, bereproduksi pada tingkat yang sangat rendah tetapi terus merusak sel kekebalan.
Pada tahap ini biasanya tidak ada gejala. Namun, virus masih bisa menular ke orang lain selama tahap ini, meski tidak menimbulkan gejala.
Baca Juga: Zimbabwe Jadi Negara Ketiga di Dunia yang Setujui Cabotegravir, Obat Pencegah HIV
Tahap 3 HIV
Tahap 3 HIV, juga dikenal sebagai AIDS, adalah tahap paling lanjut. Itu terjadi ketika sistem kekebalan tubuh rusak sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi melawan infeksi.
Penulis: Jihan Rienita