Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menanggapi pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin yang menyebut pihaknya tidak ingin menanggung biaya Medical Check Up (MCU).
Menurut Ghufron, biaya tersebut bisa memperbesar pengeluaran BPJS Kesehatan. Dia mengatakan, BPJS tidak ingin menanggung MCU bagi peserta yang sehat.
Namun dia memastikan, BPJS Kesehatan menanggung biaya pengobatan dan MCU bagi orang berisiko sakit.
"Medical check up itu adalah tidak merupakan risiko. MCU tidak masuk di dalam hitungan. Di dalam kita, yang dijamin itu kan yang berisiko seperti sakit," kata Ghufron dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (7/4/2023).
Baca juga: Medical Check Up Gak Cukup Cegah Penyakit, Cobalah Deteksi Kesehatan Lewat Tes Genomik
Selain itu, alasan kedua terkait pembiayaan MCU yang mahal. Ghufron mengatakan, biaya MCU termurah berkisar Rp400.000 hingga Rp500.000 yang tidak sebanding dengan iuran dibayarkan peserta BPJS Kesehatan.
"Nah BPJS ini bergerak berbasis pada gotong royong. Jadi enggak mungkin iurannya, nominalnya sama antara orang kaya, orang miskin," jelas Ghufron.
"Kalau semua orang iurannya Rp35.000, bisa enggak ngitung Anda? Iuran Rp35.000, periksanya, semua orang loh ya ini, kalau MCU semua," imbuhnya.
BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Skrining
Dipastikan saat ini, BPJS Kesehatan telah menanggung biaya skrining kesehatan. Pihaknya sudah menambah anggaran biaya skrining mencapai Rp9 triliun.
"Kami sekarang ada enam skrining, yaitu contohnya skrining untuk diabetes melitus, penyakit gula. Skrining untuk hipertensi, skrining untuk kanker serviks, kanker payudara, dan sebagainya. Itu kami secara bertahap kami tambah sampai 14 jenis skrining gitu," kata Ghufron.
Baca juga: Heboh Pengobatan Ida Dayak, BPJS Pastikan Perawatan Patah Tulang Ditanggung
Ghufron menjelaskan, prosedur skrining berbeda dengan MCU. Pada MCU memeriksakan orang sehat, sementara skrining memeriksa orang yang berisiko sakit.
"Contoh dia pola makannya ini pola makan cenderung orang kena DM, diabetes melitus. Maka kita periksa. Kalau dia risiko tinggi kita anjurkan periksa DM. Jadi gula darahnya diperiksa dan sebagainya. Jadi tidak semua orang sehat diperiksa gula darah, enggak gitu. Itu skrining. Tapi kalau MCU tiap orang diperiksa," pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
