Seorang dokter hewan berusia 32 tahun tertular COVID-19 usai terpapar kucing yang terinfeksi COVID-19. Menurut kasus dugaan penularan kucing ke manusia ini merupakan yang pertama dilaporkan.
Dilansir India TV, penelitian dari Prince of Songkla University di Thailand melaporkan kasus dokter hewan yang didiagnosis COVID-19 setelah bersin kucing milik pasien yang terinfeksi pada Agustus tahun lalu.
Sebuah studi genetik mendukung hipotesis penularan SARS-CoV-2 dari pemilik ke kucing, dan kemudian dari kucing ke dokter hewan, tulis mereka dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases.
Dokter hewan tersebut mengungkapkan bahwa 5 hari sebelumnya, dia dan dokter hewan lainnya telah memeriksa seekor kucing milik 2 pria yang juga positif COVID-19.
Pemeriksaan awal menyatakan kucing tersebut normal. Namun saat PCR kucing dinyatakan positif COVID-19, kucing yang dilaporkan sempat bersin di wajah pasien, tiga hari kemudian pasien menunjukkan gejala virus dan dinyatakan positif.
Baca juga: Jakarta Sumbang Kasus COVID-19 Harian Tertinggi di Indonesia, Warga Diminta Taat Prokes
"Urutan genom SARS-CoV-2 identik yang diperoleh dari pasien dan urutan yang berasal dari kucing dan dua pemiliknya, bersama dengan tumpang tindih temporal infeksi hewan dan manusia, menunjukkan bahwa infeksi mereka terkait secara epidemiologis," tulis Sarunyou Chusri dan timnya dari Fakultas Kedokteran Universitas.
"Karena dokter hewan tidak memiliki pertemuan sebelumnya dengan pemilik kucing, dia mungkin tertular SARS-CoV-2 dari kucing ketika bersin di wajahnya," tambah mereka.
Studi ini memberikan bukti bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan dari kucing ke manusia.
Namun, para ahli menekankan bahwa risiko kucing menginfeksi manusia dengan virus tetap rendah secara keseluruhan. Sebaliknya, orang jauh lebih mungkin menularkan virus ke kucing, menurut laporan New York Times.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan agar orang yang terinfeksi virus menghindari kontak dengan hewan peliharaan mereka.
