Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta meningkatkan kewaspadaan terkait temuan kasus baru polio pada balita di Purwakarta, Jawa Barat. Dikabarkan balita tersebut kesulitan berjalan dan berbicara, sempat mengalami gejala kejang dan demam.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama mengatakan informasi tersebut dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Rabu (15/3/2023) lalu.
Baca juga: Imunisasi Ikhtiar Orangtua Lindungi Anak dari Penyakit Menular, Termasuk Polio
"Mengimbau puskesmas melakukan surveilans aktif berbasis masyarakat dengan melakukan sosialisasi kepada lintas sektor utama seperti lurah, kader, RT, RW, dan tokoh masyarakat," jelas dr Ngabila dalam keterangannya, Senin (20/3/2023).
Lebih lanjut dr Ngabila menegaskan, hingga kini kasus polio belum ditemukan di DKI Jakarta. Pada pasien terduga accute flacid paralyzed (AFP) atau lumpuh layuh, akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan.
"(Dari) pemeriksaan laboratorium tinja, sejauh ini semua negatif," ujar dr Ngabila.
Baca juga: WHO Klasifikasikan Polio di Indonesia sebagai Wabah Penyakit yang Diwaspadai
Dengan temuan kasus baru ini, Dinkes DKI Jakarta mengambil langkah antisipasi polio anak. Salah satunya dengan peningkatan target penemuan kasus AFP tahun 2023 menjadi 5 kali lipat.
"Membuat rapat koordinasi dengan seluruh Suku Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kecamatan untuk segera membuat jadwal bedah rekam medis," pungkas dr Ngabila.
Artikel Menarik Lainnya:
