Studi: Wanita Lebih Mungkin Meninggal Akibat Serangan Jantung Pertama Dibanding Pria

- Jumat, 11 Desember 2020 | 10:51 WIB
Ilustrasi serangan jantung (freepik)
Ilustrasi serangan jantung (freepik)

Serangan jantung terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung tersumbat leh penumpukan plak lemak yang disebut kolesterol.

Serangan jantung termasuk dalam kategori penyakit kardiovaskular, yang umumnya mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.

Dilansir dari Express, sebuah studi baru menjelaskan beberapa hal menarik tentang perbedaan antara wanita dan pria setelah serangan jantung pertama mereka.

Studi itu mengungkapkan wanita 20 persen lebih mungkin meninggal akibat serangan jantung pertama dibandingkan pria.

Dalam studi itu, tim menemukan perkembangan gagal jantung setelah infark miokard elevasi segmen ST (STEMI) atau non-STEMI, baik di rumah sakit setelah keluar tetap lebih tinggi untuk wanita dibandingkan pria.

Secara khusus, wanita 9,4 persen lebih mungkin meninggal di rumah sakit setelah STEMI dan 4,5 persen setelah non-STEMI, dibandingkan dengan 4,7 persen dan 2,9 persen, masing-masing, untuk pria.

"Mengidentifikasi kapan dan bagaimana wanita mungkin berisiko lebih tinggi untuk gagal jantung setelah serangan jantung dapat membantu penyedia mengembangkan pendekatan yang lebih efektif untuk pencegahan," kata penulis makalah dan ahli jantung Justin Ezekowitz dari University of Alberta, dilansir Express.

“Kepatuhan yang lebih baik untuk mengurangi kolesterol, mengontrol tekanan darah tinggi, berolahraga lebih banyak, makan makanan yang sehat dan berhenti merokok, dikombinasikan dengan pengenalan masalah ini lebih dini dalam hidup akan menyelamatkan ribuan nyawa," lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X