Apa Itu Sindrom Iritasi Usus atau Irritable Bowel Syndrome? Kenali Gejalanya!

- Selasa, 14 Juli 2020 | 19:15 WIB
Ilustrasi sindrom iritasi usus (photo/wikipedia)
Ilustrasi sindrom iritasi usus (photo/wikipedia)

Irritable bowel syndrome (IBS) atau yang dikenal dengan sindrom iritasi usus adalah suatu kondisi kronis umum yang mempengaruhi sistem pencernaan tubuh. Gejala-gejalanya tidak terjadi sepanjang waktu, tetapi muncul ketika kondisi-kondisi tertentu.

Pada suatu waktu, IBS dapat berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Gangguan ini perlu diatasi secara konsisten atau jika tidak, akan menimbulkan masalah seumur hidup.

Penyebab IBS tidak diketahui, tetapi stres dan riwayat keluarga dengan penyakit ini bisa meningkatkan kemungkinan kamu terkena sindrom ini.

Gejala Sindrom Iritasi Usus

-
Ilustrasi gejala IBS (photo/verywellhealth/Cindy Chung)

Berikut ini adalah gejala dari sindrom iritasi usus:

  • Nyeri atau kram di perut
  • Merasa kembung
  • Diare atau sembelit
  • Mengeluarkan lendir beserta fesesnya
  • Perut kembung
  • Sakit punggung
  • Merasa mual
  • Inkontinensia (kondisi di mana seseorang sulit menahan buang air kecil, sehingga jadi mengompol)

Makanan Pemicu Sindrom Iritasi Usus

-
Ilustrasi makanan pemicu IBS (photo/health.harvard.edu)

Ada beberapa makanan dan minuman tertentu yang dapat memicu sindrom iritasi usus (IBS) pada seseorang. 

Minuman dan makanan seperti kuning telur, daging merah, makanan yang digoreng, cokelat, pemanis buatan (mengandung sorbitol), produk susu, santan, minuman berkarbonasi, kopi dan alkohol adalah beberapa diantaranya.

Seseorang dengan sindrom ini harus menghindari sayuran seperti kol, brokoli, dan kembang kol karena dapat memperburuk sembelit.

Hubungan Stres dan Sindrom Iritasi Usus

-
Ilustrasi stres (photo/Pixabay/Gerd Altmann)

Stres adalah salah satu faktor yang dapat memperburuk IBS. Dari sebuah penelitian, stres dapat menyebabkan hipotalamus (bagian otak) melepaskan hormon kortikotropin yang membangkitkan gejala perut.

Selain itu, stres juga menunda pengosongan lambung yang berarti perut tidak dapat mengolah makanan secepat yang seharusnya. Hal ini dapat menyebabkan sembelit.

Dalam beberapa kasus, stres mempercepat pergerakan zat yang masuk dan meninggalkan usus besar seiring waktu. Ini dapat menyebabkan diare pada beberapa orang.

Orang dengan IBS harus melakukan latihan relaksasi diikuti dengan terapi obat untuk mengurangi gejalanya.

Merubah Gaya Hidup untuk Mencegah IBS

-
Ilustrasi makanan sehat (photo/Unsplash/Brooke Lark)

Ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat kamu lakukan untuk mencegah IBS. Seseorang dengan IBS harus mengonsumsi makanan dalam porsi kecil untuk mencegah kembung dan kram perut.

Oleh karena itu, kamu dapat mengubah frekuensi makan kamu dari 3 kali makan besar menjadi 5 kali makan kecil setiap hari.

Makanlah makanan yang seimbang dan minumlah banyak air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Berolahraga secara teratur akan membuat usus kamu tetapi sehat dan membantu mengatasi stres.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X