Pada organ reproduksi pria, terdapat hal yang harus dibersihkan meski tidak wajib dalam kesehatan. Hal ini dikenal dengan istilah sunat pada dunia medis.
Sunat adalah memotong bagian kulit penis yang menutupi kepala penis dengan tujuan untuk menjaga kebersihan organ reproduksi dan menghindari penyakit kelamin.
Pria yang sudah disunat sering kali disebut-sebut memiliki performa seks yang lebih baik daripada pria yang tidak disunat.
Baca Juga: Apakah Tes Swab COVID-19 Saat Bulan Puasa Bikin Batal?
Menurut pakar seks dr H Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, 70 persen wanita lebih menyukai pria yang sudah disunat karena risiko terkait kesehatan.
Sebab, pada kulup penis pria yang tidak disirkumsisi ditemukan banyak bakteri dan virus yang dapat menyebabkan meningkatnya risiko terkena kanker mulut rahim pada wanita saat berhubungan seks.
"Pertama, risiko terkena kanker mulut rahim meningkat (pada wanita). Karena ternyata setelah diteliti, pada pria-pria yang tidak disirkumsisi itu didapatkan pada sperma virus HBV, kemudian kotoran-kotoran, dan juga bakteri dan virus lainnya," kata dr Boyke dalam webinar sunat dewasa, Kamis (8/4/2021).
dr Boyke menjelaskan, hal yang paling ditakuti ketika pria tidak menjalani operasi pengangkatan kulup tersebut adalah ditemukannya bakteri E. coli yang berbahaya dan dapat mengakibatkan infeksi saluran kencing, kegagalan ginjal, hingga kematian.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di 3 negara, yakni Uganda, Afrika Selatan, dan India, ternyata ditemukan bahwa pria yang disunat terbukti 70 persen lebih rendah terinfeksi HIV atau AIDS daripada pria yang tidak disunat.
"Lalu infeksi HIV-AIDS. Penelitian yang dilakukan di 3 negara, Uganda, Afrika Selatan, dan India, hasilnya adalah di Uganda sekitar 70 persen lebih rendah angka kejadian terinfeksi HIV-AIDS dibandingkan dengan mereka yang tidak sirkumsisi," jelas dr Boyke.
Selain itu, alasan lain wanita lebih menyukai pria yang telah disunat karena bentuk penis pria yang telah disirkumsisi dianggap lebih artistik dibandingkan dengan pria yang tidak disirkumsisi.
"Artinya memang benar, sirkumsisi itu merupakan salah satu cara untuk indikasi kebersihan dan kesehatan. Jadi bukan indikasi seksual. Sebanyak 70 persen wanita lebih menyukai pria yang disirkumsisi karena katanya bentuknya artistik, seperti jamur, tidak ditutup-tutupi," tuturnya.
