Hingga saat ini, masih ada saja yang menolak untuk melakukan vaksinasi COVID-19. Penolakan ini pun setelah ditelusuri, ada tiga alasan yang mendasarinya. Apa saja?
Perlu diketahui bahwa tiga alasan ini didapat setelah dilakukan survei yang hingga kini masih dilakukan. Survei tersebut dilakukan oleh peneliti dari Johns Hopkins Center for Communication Programs (JHCCP).
Disebutkan bahwa survei tersebut dilakukan pada 14 juta responden sejak bulan Mei 2021 lewat media sosial Facebook. Survei masih berjalan dengan data terus diperbarui setiap dua minggu.
Dari survei yang masih dilakukan hingga sekarang, kelompok umur 55 tahun ke atas masih yang paling banyak menolak vaksinasi COVID-19. Sekitar 40 persen kelompok tersebut yang menolak divaksin.
Alasan yang pertama mereka menolak vaksin adalah karena ragu dengan keamanan vaksin, lalu memang sengaja menunggu, khawatir terhadap biaya, alasan agama, dan yang terakhir karena merasa yakin tidak butuh vaksin.
"Kira-kira 49 persen beralasan cemas tentang efek samping, itu garis tren yang di atas sekali. Sebanyak 37 persen ingin menunggu melihat apakah vaksin itu aman," papar Douglas dalam diskusi yang disiarkan LaporCovid-19, Rabu (13/10/2021).
"Penyampaian pesan perlu difokuskan pada keamanan vaksin yang telah terbukti. Dan efek samping akibat COVID dibandingkan dengan efek samping vaksin yang sangat lebih parah," pungkasnya.
