Virus corona varian Mu pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021 dan sejak itu menyebabkan wabah di Amerika Selatan, Eropa, dan Amerika Selatan.
Dilansir AP, bulan lalu Organisasi Kesehatan Dunia mendaftarkan virus varian Mu varian menarik karena khawatir dapat membuat vaksin dan perawatan menjadi kurang efektif, tapi masih perlu banyak bukti.
Para ilmuwan yang memantau virus varian Mu ini mengatakan bahwa virus tersebut tidak menyebar dengan cepat. Varian Mu hanya menyumbang kurang dari 1% kasus COVID-19 secara global. Di Kolombia, varian Mu menyumbang sekitar 39% kasus.
Baca juga: Cegah Varian Mu Berkembang di Indonesia, Ini Saran Anggota DPR
Peneliti juga mengatakan bahwa varian Delta masih sangat menular. Varian ini juga mendominasi di 174 negara.
Namun, pejabat WHO mengatakan varian Mu tampaknya meningkat di beberapa negara seperti Amerika Selatan, tetapi varian delta masih menyebar jauh lebih mudah.
Sementara itu, belum ada informasi yang mengatakan bahwa varian Mu sudah menyebar di Indonesia.