Jika kamu mengalami kesulitan untuk menelan meski sedang tidak batuk, ada baiknya kalau kamu memeriksa apakah ada benjolan di leher bagian depan sebelah bawah. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan tiroid di tubuh kamu.
Dr M. Ikhsan Mokoagow, Sp. PD, M.Med.Sci selaku Dokter Spesialis Penyakit dalam di RS Pondok Indah, Puri Indah dalam sebuah seminar mengatakan bahwa tiroid bisa muncul dengan fungsi dan bentuk yang berbeda.
"Untuk yang kelainan bentuk, kelihatan. Periksa benjolan (di leher bagian depan sebelah bawah) bergerak naik dan turun tidak saat menelan. Kalau iya, kemungkinan besar gangguan tiroid," ungkapnya.
Jika hal ini terjadi, ada baiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan dini sehingga kondisi tubuh tak semakin buruk. Kemungkinan buruk yang terjadi dari tiroid ini dapat menyebabkan gagal jantung.
Ikhsan mengatakan, hormon tiroid mengatur kecepatan bekerja sel-sel tubuh. Jika hormon ini dihasilkan dalam jumlah terlalu banyak, maka aktivitas sel dan organ-organ tubuh akan meningkat.
Misalnya, denyut jantung menjadi cepat atau aktivitas usus meningkat sehingga seseorang akan buang air besar lebih sering atau bahkan mengalami diare. Kondisi ini disebut hipertiroid.
Dalam hipertiroid, para penderita mengalami gejala lain seperti sesak napas saat beraktivitas, mudah lelah, tahan terhadap suhu dingin dan tahan terhadap suhu panas, serta produksi keringat yang berlebih.
Tak hanya itu, gejala lain yang ditimbulkan dari hipertiroid ialah nafsu makan meningkat namun mengalami penurunan berat badan karena pembakaran lebih banyak.
Namun, jika hormon tiroid diproduksi terlalu sedikit akan menyebabkan sel-sel dan organ tubuh melambat. Contohnya, denyut jantung lambat daripada denyut normal dan aktivitas usus dapat menurun sehingga terjadi sembelit.
"Kadang gejala tidak disadari karena munculnya samar-samar (terutama yang mengalami kelainan fungsi tiroid)," ungkap Ikhsan.