Setelah melakukan perubahan terhadap pola makan yang jauh lebih sehat tentu kita berharap kita jauh lebih sehat. Tapi bagaimana jika kita justru merasa lebih buruk?
Setelah melakukan perubahan pola makan yang signifikan dalam pola makan, sangat normal memiliki periode penyesuaian di mana kamu tidak merasakan yang terbaik secara mental, fisik dan emosional.
Bahkan kamu bisa mengalami sakit perut, kabut otak, lekas marah, nyeri dan sakit, bahkan ketika kamu beralih ke makanan yang lebih sehat, yang bisa sangat membuat frustrasi.
Tapi hal ini tidak akan berlangsung lama, jadi jangan khawatir.
Saat awal perubahan hal yang wajar jika tubuh kita menyesuaikan diri dengan makanan baru, sehingga hal itu kadang bikin kita terlihat lebih buruk.
Dilansir dari Times of India, berikut ini tiga alasan kenapa kamu merasa lemas meski sudah makan sehat:
1. Telah mengurangi asupan gula
Jika sebelumnya kamu mengandalkan gula untuk meningkatkan mood, sehingga mengurangi asupan gula akan menyebabkan kamu merasa mual dan kelelahan akibat pergeseran keseimbangan mikroba usus.
Untuk itu disarankan untuk mengurangi asupan gula secara perlahan, jangan menguranginya sepenuhnya karena bikin tubuh kaget.
2. Beralih ke pola makan nabati
Makan lebih banyak makanan nabati dan lebih sedikit produk hewani mungkin merupakan keputusan yang sangat baik untuk kesehatan, tetapi dapat menyebabkan beberapa efek samping. Beralih ke pola makan nabati dapat menyebabkan kekurangan nutrisi.
Jika ini terjadi kamu harus cari tahu nutrisi yang hilang. Vitamin D, zat besi dan vitamin B12 adalah nutrisi paling umum yang menjadi kekurangan orang saat beralih ke pola makan nabati.
3. Mengurangi karbohidrat
Karbohidrat meningkatkan pelepasan serotonin (hormon bahagia). Saat memotong biji-bijian olahan dari makanan, kamu mungkin mengalami perubahan suasana hati termasuk kesedihan dan mudah tersinggung.
