Bila beberapa negara berlomba-lomba untuk vaksinasi COVID-19, lain hal di Bolivia. Di negara itu, warganya mendapatkan informasi salah yang menganggap bahwa vaksin COVID-19 adalah setan.
Karena hal ini, pusat inokulasi hampir kosong. Tentu saja hal ini adalah tantangan tersendiri bagi pemerintah Bolivia. Apalagi gelombang kedua COVID-19 benar-benar sulit ditanggulangi.
Setelah ditelusuri, info hoax tersebut dibuat oleh orang anti-vaksin yang mengatakan zat dal vaksin berasal dari Lucifer (Setan) atau dengan kata lain darah setan.
Tentu hal ini benar-benar merugikan masyarakat Bolivia, khususnya yang percaya akan info kebohongan tersebut.
"Saya tidak ingin divaksinasi, saya tidak ingin mati dan tidak ingin sakit," kata Rogelio Mayta, penduduk di negara tersebut.