Bayi Prematur Beresiko Buta, Ini Langkah Waspada yang Bisa Dilakukan

- Rabu, 23 Maret 2022 | 16:44 WIB
Seorang bayi terlahir prematur. (Rachel Putri Aurelya Siloam/IDZ Creators)
Seorang bayi terlahir prematur. (Rachel Putri Aurelya Siloam/IDZ Creators)

Belakangan ini ramai di kalangan masyarakat kalau ada salah satu artis yang melahirkan bayi prematur kan? Tapi tahu enggak sih apa yang dimaksud dengan bayi prematur itu? Nah, bayi prematur merupakan bayi yang terlahir kurang dari 37 minggu atau bisa dikatakan bayi yang terlahir sebelum mencapai pada waktunya. 

Karena terlahir sebelum waktu yang seharusnya, secara otomatis organ-organ yang ada pada tubuhnya pun belum sepenuhnya matang dan siap untuk berkembang dengan maksimal.

Akibatnya bayi tersebut sangat rentan sekali mengalami berbagai macam komplikasi seperti kelainan ROP (retinopathy of Prematurity) atau bisa disebut juga gangguan pada mata yang dapat berakibat kebutaan.

-
Seorang bayi terlahir prematur. (Rachel Putri Aurelya Siloam/IDZ Creators)

Bayi yang terlahir prematur atau berat lahir rendah sangat berisiko mengalami gangguan mata tersebut. Oleh karena itu, perlu diadakannya screening secara dini dan berkala. Pada dasarnya, screening harus dilakukan dengan segera setidaknya dapat dilakukan pada usia empat minggu.

Akan tetapi perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang menangani, kapan sebaiknya bayi prematur sudah siap melakukan screening ROP.

Screening ROP harus segera dilakukan, sebab pada gangguan mata ini enggak ada tanda atau gejala-gejala pasti yang langsung dirasakan orang tua. Sehingga kebanyakan orang tua enggak menyadari apakah bayinya sudah memiliki kelainan mata atau tidak. Semakin dini ROP terdeteksi, maka kemungkinan anak untuk buta secara total akan lebih kecil risikonya.

-
Seorang ibu sedang mengandung. (Rachel Putri Aurelya Siloam/IDZ Creators)

ROP pada bayi prematur ibarat sebuah kanker yang menyapa. Jikalau masih berada dalam kategori awal, kemungkinan anak untuk buta masih dapat dicegah. Oleh sebab itu perlu diadakannya screening sesegera mungkin agar ROP dapat terdeteksi lebih awal. Meskipun tak semua bayi prematur mengalami ROP, namun ada baiknya orang tua perlu tahu bagaimana agar bayi tak terlahir prematur.

Ada beberapa kiat yang dapat dilakukan orang tua dalam mengurangi risiko kelahiran premature seperti melakukan perawatan prakelahiran, konsumsi makanan sehat, mencapai berat badan sehat, tidak meroko, konsumsi cairan yang cukup, tidak menunda buang air kecil, menjaga pikiran agar terhindar dari stres, dan melakukan olahraga ringan sesuai arahan dokter.

Tentunya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Ingatlah bahwa mata merupakan jendela dunia. Tanpa mata, semua akan terasa gelap tak tersisa. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

-
IDZ Creators

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X