Kasus pelecehan seksual yang terjadi di Tasikmalaya dimana pelaku bernama Sidiq Nugraha (25) melemparkan sperma kepada korbannya yang juga menunjukkan alat vitalnya, viral dan menarik perhatian banyak orang.
Tidak sedikit orang yang heran dan mempertanyakan motivasi pelaku melakukan aksinya tersebut. Dalam dunia medis, apa yang dilakukan pelaku tersebut masuk kategori Ekshibisionis. Dalam buku pedoman Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), Ekshibisionis termasuk ke dalam kelompok perilaku penyimpangan seksual disebut parafilia.
Istilah Parafilia adalah orang yang menunjukkan keterangsangan seksual (mencintai) sebagai respon terhadap stimulus yang tidak biasa. Beberapa jenis Parafilia yaitu:
1. Ekshibisionisme
Seorang dengan ekshibisionisme bisa mendapatkan kepuasaan seksual ketika memperlihatkan organ intimnya pada orang lain. Di Indonesia kecenderungan perilaku ekshibisionisme ini beberapa kali pernah membuat heboh termasuk pelempar sperma di Tasikmalaya.
2. Fetishisme
Fetishisme adalah ketergantungan kepada benda-benda mati untuk menimbulkan gairah seksual. Paling sering dengan pakaian wanita (bra, celana ketat, stoking, sepatu) atau dengan bagian tubuh (misalnya dengan kaki) disertai masturbasi dengan penggunaan benda kesukaan.
3. Voyeurisme
Pelaku mendapat kepuasan seksual yang dilakukan dengan mengobservasi atau biasanya mengintip orang lain yang telanjang, membuka pakaian dan terangsang secara seksual.
4. Froterisme
Adanya keinginan untuk menyentuh seseorang seperti menggesek-gesekkan alat vital ke target. Tindakan ini biasanya dilakukan di tempat yang ramai seperti di kereta, bus atau lift.
5. Masokisme
Masokis atau masokisme seksual adalah kelainan seksual ketika seseorang bisa merasakan kepuasan seksual dan orgasme saat disakiti.
6. Pedofilia
Pedofil mengalami daya tarik seksual yang kuat pada anak-anak dan sering menggunakannya sebagai objek seksual