Seperti yang kita tahu bahwa berolahraga itu baik untuk kesehatan namun, ternyata kita juga perlu waspada terhadap tindakan overtraining atau olahraga berlebihan. Hal ini dikarenakan bisa berisiko menurunkan performa seksual (hormon testoteron).
Apa yang dimaksud dengan overtraining atau olahraga berlebihan? Sindrom overtraining adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang berolahraga berlebihan dan tidak memberi cukup waktu untuk beristirahat.
Baca Juga: Tak Nafsu Untuk Bercinta, Wanita Juga Mengalami Disfungsi Seksual! Begini Tandanya
Fakta bahwa olahraga yang berlebihan tidak akan membuat tubuh menjadi lebih sehat melainkan bisa menurunkan fungsi seksual. Dikutip melalui Healthline, penelitian mengungkap penurunan hormon testoteron yang signifikan akibat overtraining.
Berikut gejala dan tanda jika tubuh mengalami kekurangan (defisiensi) testoteron yang terjadi pada laki-laki dan juga perempuan:
Laki-laki:
- Penurunan dorongan seksual (libido).
- Penurunan kekuatan dan massa otot dan tulang.
- Penurunan energi.
- Penurunan kekerasan ereksi penis.
Baca Juga: Kenali Gejala Disfungsi Seksual, Kondisi Tak Memuaskan saat Berhubungan Intim
Perempuan:
- Hot flushes (sensasi rasa panas ketika berhubungan).
- Irritability (mudah marah).
- Hilangnya gairah seksual.
- Gangguan tidur.
Untuk memulihkannya kembali, maka diperlukan istirahat yang cukup, hidrasi tubuh yang baik, perbaikan pola makan, lakukan pijat relaksasi. Dengan pemulihan, bisa menjaga dan mengoptimalkan kadar testoteron.
Baca Juga: Saat Pasangan Mengalami Disfungsi Seksual, Berikut Ini Cara untuk Membantunya
Penulis: Jihan Rienita