Menyuarakan soal sex education, rupanya Adella Wulandari mengangkat soal pengalamannya di masa kecil.
Minimnya pengetahuan seksual menjadi dasar bagi Adella untuk membuat konten soal pengetahuan seksual pada anak-anak di bawah umur.
Baca juga: Korban Pelecehan Seksual Berisiko Tertular Penyakit IMS, Salah Satunya HIV
"Awalnya kembali ke masa kecilku, yang ternyata pas udah dewasa mikir 'loh ternyata ini tuh nggak boleh ya'. Nah berawal dari sana aku rasa perlu nih anak-anak di bawah umur diedukasi," ungkap Adell.
Namun, saat ingin menyuarakan hal tersebut Adell justru menemukan hal yang diluar nalarnya. Di mana anak-anak masa kini sudah lebih mengetahui hal-hal yang mendalam soal seks tapi tidak sesuai porsinya.
"Tapi, pas aku di lapangan anak-anak sekarang tuh ternyata taunya lebih gila. Ada yang tau threesome, gangbang, padahal aku cuma ngasi tau bagian tubuh mana yang nggak boleh dipegang," jelasnya berbagi pengalaman.
Lalu, kekhawatirannya akan dampak yang diterima oleh para korban pelecehan menjadi alasannya yang kemudian bergerak untuk mengedukasi soal pehaman seksual sejak dini.
Baca juga: Najwa Shihab Angkat Bicara soal Maraknya Pelecehan Seksual: Perempuan Dipasung Ekspresinya
"Bayangin aja kalau yang nerima pelecehan itu anak-anak dan mereka terus teringat sampai dewasa. Iya kalo mereka langsung jadi penyintas, kalau enggak kan bahaya mereka bahkan bisa menularkan traumatik tersebut," jelas Adell.
Banyak kasus pelecehan yang kemudian bukan terjadi akibat adanya kesempatan untuk melakukannya. Namun, lantaran banyaknya orang-orang yang anti dan minim akan pengetahuan seksual tersebut.
"Kalau ada yang merasa bahwa sex education itu ngga perlu, itu mungkin karena mereka belum mengalami atau terjadi di sekitar mereka makanya mereka merasa aman. Tapi kasus-kasus ini semakin lama semakin mendekat, semakin nyata terjadi di sekitaran kita," ungkapnya.
