Setelah varian Kraken, kali ini ditemukan lagi varian baru COVID-19 yang disebut 'Orthrus' atau CH.1.1.
Varian baru ini dilaporkan sangat mendominasi di Inggris, di mana seperempat kasus COVID-19 di Inggris terinfeksi varian Orthrus.
Meski varian ini dinilai baru, tapi menurut Outbreak.info, situs web yang dikelola oleh empat tim peneliti di Scripps Research di San Diego, California, mengatakan CH.1.1 pertama kali terdeteksi di India pada 8 Juli 2022, itu artinya varian sudah lama ada.
Baca juga: Kabar Gembira! Menkes Optimis Indonesia Bakal Akhiri Pandemi COVID-19 Tahun Ini
Dari situs web itu juga mengatakan bahwa saat ini varian CH.1.1 paling umum di Selandia Baru, yang mewakili sekitar 34% dari semua sampel, diikuti oleh Hong Kong (25%), Kamboja (23%), Irlandia (19%), dan Amerika Serikat. Kerajaan (11%).
Meski demikian, varian Orthrus ini menjadi perhatian media di Indonesia. Lantas apa saja sih gejala yang dirasakan pasien saat terinfeksi varian Orthrus? Apakah sama dengan varian sebelumnya?
Baca juga: Penambahan Kasus COVID-19 Hari Ini Capai 263, Pasien Meninggal 5 Orang
Dilansir Coventry Live, varian Orthrus baru dan Kraken dikatakan memiliki gejala yang sama dengan Omicron.
Studi Kesehatan ZOE mencantumkan gejala yang paling umum dari varian Orthrus.
- Pilek
- Kelelahan (ringan atau berat)
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Bersin
Sementara itu, belum ada bukti nyata bahwa CH.1.1 lebih mungkin menyebabkan COVID-19 yang lebih parah, jadi tidak perlu khawatir. Namun kita semua tetap waspada ya!
