Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Penyakit Maag dan Gerd

- Rabu, 26 Oktober 2022 | 16:16 WIB
Ilustrasi wanita mengalami nyeri perut. (Pexels/Jcomp)
Ilustrasi wanita mengalami nyeri perut. (Pexels/Jcomp)

Sama-sama bikin nyeri di bagian perut, maag dan gerd seringkali dikira merupakan penyakit yang sama. Maag dalam istilah medis disebut gastritis dan disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori.

Sementara itu, gerd atau gastroesophageal reflux disease merupakan kondisi penderita maag dimana asam lambung naik hingga ke kerongkongan.

Biar tidak salah kaprah lagi, yuk kenali penyebab, gejala serta diagnosis penyakit maag dan gerd yang dikutip dari laman RS Mitra Keluarga:

Penyebab maag dan gerd

Bukan cuma karena terlambat makan, maag juga bisa disebabkan karena stres, mengonsumsi alkohol, merokok dan mengonsumsi kafein seperti teh dan kopi serta bisa disebabkan karena penyakit autoimun.

Baca juga: Reaksi Pria Pengidap Gerd saat Beranikan Diri Makan Mie Instan usai 5 Tahun 'Puasa'

Sementara itu, gerd bisa disebabkan oleh otot kerongkongan bawah yang mengerut sehingga asam lambung mudah naik. Penyebabnya bisa karena makan terlalu banyak, langsung tidur setelah makan dan tekanan perut penderit hernia hiatal.

-
Ilustrasi pria mengalami nyeri perut. (Freepik/Lifestylememory)

Gejala maag dan gerd

Maag dan gerd sama-sama memiliki gejala nyeri perut. Tapi, ada perbedaan di antara di antara kedua penyakit ini.

Baca juga: Obat Maag Alami dari Tumbuhan Herbal dan Bumbu Dapur

Orang dengan gangguan maag biasanya merasakan kembung, mul, muntah, hilang selera makan, feses berwarna gelap hingga nyeri di ulu hati bahkan bisa sampai menyebabkan muntah darah bila sudah terlalu parah.

Sementara itu, gejala penderita gerd biasanya sering merasakan jantung berdebar, rasa panas pada kerongkongan, muntah, nyeri dada, batuk, sakit tenggorokan hingga sulit menelan.

Diagnosis maag dan gerd

Ada berbagai macam cara untuk mendiagnosis maag dan gerd. Keduanya bisa dilihat dari tingkat keparahannya berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan rontgen.

Nah, untuk melakukan endoskopi, kamu perlu mendapat rujukan dokter spesialis penyakit dalam.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X