Tahun 2020, Ini Diet yang Tepat untuk Dapatkan Tubuh Ideal

- Sabtu, 4 Januari 2020 | 10:07 WIB
ilustrasi/pixabay/happyveganfit
ilustrasi/pixabay/happyveganfit

Memasuki tahun baru, setiap orang tentu sudah memiliki sederet resolusi yang ingin dicapai beberapa bulan kemudian. Mulai dari resolusi dalam hal kesehatan, keuangan, pendidikan, pekerjaan dan lain sebagainya.

Nah, salah satu resolusi yang mungkin banyak dibuat orang adalah perihal menurunkan berat badan atau memiliki tubuh ideal. Siapa siah yang tak ingin memiliki tubuh ideal? Semua orang tentu ingin sekali mendapatkan bentuk tubuh ideal.

-
ilustrasi/pexels/picjumbo.com

Untuk mendapatkannya, ada banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari mengubah pola hidup, mengontrol asupan makanan hingga lebih rutin berolahraga.

Jika menilik ke tahun sebelumnya, ada beberapa jenis diet yang cukup populer dan banyak dilakukan orang-orang, seperti diet keto dan diet rendah kalori.

Melansir dari laman Medical Daily, seseorang yang menjalani diet keto tak boleh mengonsumsi karbohidrat lebih dari 20 gram. Sedangkan untuk asupan harian, pelaku diet ini mengonsumsi lemak sehat sebanyak 5 persen.

-
Medium

Tapi, kamu harus tau nih, diet jenis ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti flu, kelelaha, konsentrasi rendah, bahkan bau mulut.

Seorang ahli nutrisi, Terri Ann mengungkapkan, pelaku diet keto boleh makan semua jenis makanan, asal tidak dalam jumlah berlebihan. Menurut Terri, diet rendah karbohidrat lebih memiliki efek yang lebih baik dalam jangka waktu panjang dibanding dengan diet keto.

-
ilustrasi/pixabay/stevepb

Perbedaannya adalah, diet rendah karbohidrat terdiri dari asupan protein yang sehat, yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tetap utuh.

"Diet rendah karbohidrat adalah cara yang sangat sukses untuk menurunkan berat badan secara berkelanjutan. Dalam diet rendah karbohidrat, Anda mengurangi asupan makanan seperti roti, pasta, kentang, dan makanan bergula sementara makanan berprotein seperti daging, ikan, dan vegetarian harus menjadi alternatif dan ditingkatkan," kata Terri Ann, melansir dari The Sun.

Sementara itu, Badan Kesehatan Nasional Amerika (NHS) mengingatkan bahwa tidak mengonsumsi karbohidrat dapat menyebabkan defisiensi nutrisi dan memperburuk masalah kesehatan jika tidak cukup disubstitusi dengan makanan lain.

Kelebihan berat badan dapat terakumulasi dalam tubuh, jika seseorang menggunakan lebih sedikit energi daripada kalori yang dimasukkan.

"Mengganti karbohidrat dengan lemak dan sumber protein berlemak lebih tinggi dapat meningkatkan asupan lemak jenuh, yang dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah, sehingga menimbulkan faktor risiko penyakit jantung," seperti ditulis dalam laman resmi NHS.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X