3 Hal Pasti Jika Kamu Menderita Hipertensi, Apa Saja yang Dicek?

- Senin, 24 Februari 2020 | 20:30 WIB
dr Erwinanto SpJP (K), FIHA memberikan penjelasan hipertensi (INDOZONE/Maria Adeline Tiara)
dr Erwinanto SpJP (K), FIHA memberikan penjelasan hipertensi (INDOZONE/Maria Adeline Tiara)

Angka kasus hipertensi di Indonesia terus mengalami kenaikan. Berdasarkan Riskesdas 2018, jumlah kasus hipertensi mencapai 34,1 persen. Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Erwinanto SpJP (K), FIHA, ada alasan khusus angka kasus hipertensi meningkat.

"Prevalensi (angka kasus) hipertensi terus meningkat karena kasus baru muncul semakin banyak. Sekarang trennya hipertensi banyak dialami di usia lebih muda yakni 34-45 tahun," ujar dr Erwinanto dalam suatu acara, Selasa (24/2/2020) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Dijelaskan oleh dr Erwinanto, ada 3 definisi yang membuat seseorang dikatakan memiliki hipertensi. Pertama, ketika melakukan skrining oleh dokter, tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Dokter bisa jadi mengatakan orang tersebut ada hipertensi, namun belum bisa mendiagnosisnya.

"Sebab kalau orang ke dokter bawaannya tegang, jadi tekanan darahnya bisa tinggi. Kalau saat skrining ada orang yang tekanan darahnya 140/90 mmHg, dokter belum bisa diagnosis dia punya hipertensi. Kecuali kalau di kedatangan skrining selanjutnya tekanan darah diukur tetap tinggi, maka bisa didiagnosis hipertensi," kata dr Erwinanto.

Definisi selanjutnya adalah ketika seseorang sudah mengonsumsi obat hipertensi, mau berapapun tekanan darahnya ketika diukur, dia tetap dikatakan memiliki hipertensi.

"Mau tekanan darahnya kurang dari 140/90 mmHg, tapi kalau dia sudah konsumsi obat hipertensi, maka dia tetap hipertensi," kata dr Erwinanto.

Definisi ketiga adalah jika seseorang mengukur sendiri tekanan darahnya di rumah dan hasilnya menunjukkan lebih dari 125-135/60-80 mmHg, maka ia mengalami hipertensi.

"Kalau di rumah, tekanan darah 135/85 mmHg itu sudah dibilang hipertensi," ujar dr Erwinanto.

Guna mengontrol tekanan darah, pasien hipertensi harus rutin mengonsumsi minimal 2 obat. Obat tersebut harus dikonsumsi seumur hidup karena hipertensi tidak bisa disembuhkan. Tapi keteraturan minum obat menjadi tantangan paling berat untuk pasien hipertensi.

"Kebanyakan orang merasa dirinya sudah sembuh saat melihat tekanan darahnya normal dan cenderung berhenti di tengah jalan, padahal tidak. Tekanan darahnya normal karena minum obat. Selain itu tantangan lainnya akses ke pelayanan kesehatan," pungkas dr Erwinanto.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X