Covid-19 varian Delta banyak menyerang anak-anak. Menurut laporan American Academy of Pediatrics, hampir 94.000 kasus Covid-19 terjadi pada anak-anak di Amerika Serikat dalam satu minggu pada Agustus lalu.
"Varian Delta lebih menular. Itulah mengapa Anda lebih sering melihatnya pada anak-anak," kata Dr. Paul Offit, Direktur Pusat Pendidikan Vaksin di RS Anak Philadelphia dikutip dari Healthline, Selasa (7/9/2021).
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), varian Delta dua kali lebih menular daripada varian sebelumnya. Ada pula data yang menunjukkan bahwa varian Delta menyebabkan penyakit yang lebih parah pada orang yang tidak divaksinasi.
Lalu apa gejala Covid-19 varian Delta pada anak-anak?
Yale Medicine melaporkan bahwa batuk dan kehilangan indera penciuman kurang umum terjadi pada varian Delta. Namun, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam adalah beberapa gejala utamanya.
"Gejala yang paling umum pada anak-anak dan remaja tampaknya demam dan batuk, dengan gejala hidung, gejala gastrointestinal, dan ruam terjadi lebih ringan," kata Dr. Michael Grosso, kepala petugas medis dan ketua pediatri di RS Huntington Health di Northwell Health.
Grosso juga mengingatkan kepada orangtua untuk tetap waspada terhadap penyakit lain yang disebabkan oleh Covid-19 pada anak-anak dan remaja.
BACA JUGA: 5 Manfaat Minum Kopi yang Kamu Harus Tau!
Salah satu penyakit serius yang harus diwaspadai adalah sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C).
"MIS-C, yang merupakan komplikasi serius yang tidak biasa dari Covid-19 primer, muncul beberapa minggu setelah infeksi awal," kata Grosso.
Gejala MIS-C meliputi sakit perut, mata merah, sesak atau nyeri dada, diare, kelelahan, sakit kepala, tekanan darah rendah, sakit leher, ruam, dan muntah.
