Mengenal Gejala dan Penyebab Penyakit Aritmia

- Rabu, 9 Oktober 2019 | 18:37 WIB
Ilustrasi penyakit jantung. (Pexels)
Ilustrasi penyakit jantung. (Pexels)

Mungkin kamu pernah mendengar seseorang meninggal secara tiba-tiba (padahal baru saja bertemu dengan keadaan sehat), pasti bikin kagetkan? (kok bisa ya). Nah sahabat Indozone, kematian yang secara tiba-tiba itu bisa saja oreng tersebut memiliki riwayat penyakit aritmia.

Apa itu aritmia? Aritmia merupakan suatu penyakit yang terjadi karena impuls elektrik tidak berfungsi dengan baik dalam mengatur pola detak jantung.

Sistem listrik jantung terdiri dari generator listrik alamiah yaitu nodus sinoatrial (SA) dan jaringan konduksi listrik dari atrium ke vertikel. Gangguan yang terjadi pada pembentukan dan penjalaran impuls listrik ini dapat menyebabkan timbulnya penyakit aritmia.

Dikutip dari laman RS Awal Bros, dokter spesialis penyakit jantung dr. Agung Fabian Chandranegara, SpJP (K) FIHA mengungkapkan seseorang yang memiliki penyakit jantung aritmia, gejalanya dapat dirasakan ketika jantung berdetak lebih cepat dari normal (takikardia) atau ketika jantung berdetak lebih lambat dari normal (bradikardia).

Jantung yang berdenyut lebih lambat tentu akan mengganggu peredaran darah otak sehingga penderitanya sewaktu-waktu dapat pingsan tiba-tiba. Sebaliknya, jika jantung berdenyut terlalu cepat dalam jangka waktu yang lama, maka dapat menimbulkan gejala berdebar, sesak nafas maupun nyeri dada.

Jenis gangguan jantung aritmia terbagi dalam 4 jenis, yaitu:

1. Kontraksi atrial prematur

Jenis ini merupakan denyut ekstra awal yang dimulai di ruang atas jantung yang disebut atrium. jenis aritmia ini tidak terlalu berbahaya dan biasanya tidak membutuhkan pengobatan.

2. Supraventrikular

Detak jantung yang cepat biasanya dengan irama yang teratur, mulai dari atas ruang bawah jantung, atau ventrikel. Supraventrikular tiba-tiba terjadi dan tiba-tiba berakhir.

3. Takikardia ventrikel (V-tach)

Irama jantung yang cepat dimulai dari ruang jantung yang lebih rendah. Karena jantung berdetak terlalu cepat, maka jantung tidak terisi darah dengan volume adekuat. 

Ini bisa menjadi gangguan jantung yang serius, terutama pada orang dengan penyakit jantung, dan itu mungkin terkait dengan gejala lainnya.

4. Bradiaritmia

Bradiaritmia adalah irama detak jantung lambat, yang mungkin karena ada gangguan pada sistem listrik pada jantung.

Secara spesifik, ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan risiko terjadinya aritmia, antara lain:

  • Efek samping dari penggunaan obat-obat tertentu
  • Tersumbatnya arteri jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan
  • Diabetes
  • Gangguan kelenjar tiroid
  • Tidak seimbangnya kadar elektrolit dalam darah
  • Tingginya konsumsi kafein serta nikotin

Meskipun sulit untuk mencegah aritmia secara keseluruhan, tetapi kamu bisa menurunkan risiko mengidap aritmia dengan mengambil langkah seperti jauhi asap rokok, jangan terlalu stres dan batasi kopi dan alkohol.

Selain itu, kamu bisa terapkan pola hidup sehat dengan olahraga teratur, serta melakukan pemeriksaan jantung secara rutin.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X