Mungkin kalian suka melihat orang-orang yang menjadi lebih mudah marah ketika mereka kekurangan jam tidur. Nyatanya, hal ini sudah diteliti oleh beberapa ilmuwan dan memang ada hubungannya antara kurang tidur dengan emosi yang berlebihan.
Dilansir melalui National Institutes of Health, Studi yang dilakukan menemukan beberapa bukti tentang bagaimana seseorang yang kurang tidur bisa menjadi lebih mudah emosi. Ketika seseorang kurang tidur maka dapat menyebabkan aktivasi yang lebih besar dari pusat emosi otak dan mengganggu sirkuit otak yang menjinakkan respons emosional.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Otak Rusak! Waspadai Nomor Tiga dan Empat
Seorang dokter yang bernama Dr. Matthew Walker bersama rekan-rekannya dari Universitas California, Berkeley dan Harvard Medical School, meneliti bagaimana kurang tidur dapat memengaruhi aktivitas amigdala otak.
"Studi ini menunjukkan bahaya kurang tidur. Kurang tidur merusak mekanisme otak yang mengatur aspek kunci kesehatan mental kita," Ucap Walker.
Baca Juga: Gen Z yang Hobi Begadang Wajib Tahu, Kurang Tidur Ternyata Bisa Bikin Buta
Kurang tidur juga tampak memiliki efek lain pada kontrol emosi otak. Amigdala yang dikategorikan dalam kelompok kurang tidur akan lebih kuat terhubung ke daerah impulsif primitif otak. Ini menyebabkan kurangnya koneksi ke lobus prefrontal yang biasanya dikaitkan dengan pengendalian emosi atau perilaku.
Sirkuit otak yang tidak berfungsi menghubungkan amigdala ke lobus prefrontal sendiri berkaitan dengan gejala depresi. Itulah mengapa kurang tidur juga bisa membuat seseorang menjadi lebih arogan, dan emosional.
Baca Juga: Tak hanya Fisik, Kurang Tidur juga Berdampak Buruk bagi Kesehatan Mental
Penulis: Jihan Rienita
