Kenali Nih Gejala Hipertensi, Penyebab Muhidin Said Tumbang di Tengah Rapat Paripurna DPR

- Kamis, 30 Juni 2022 | 16:07 WIB
Wakil Banggar DPR Muhidin Muhammad Said ambruk di Sidang Paripurna DPR RI. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp)
Wakil Banggar DPR Muhidin Muhammad Said ambruk di Sidang Paripurna DPR RI. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp)

Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Muhidin Muhammad Said tubang saat berlangsung rapat paripurna DPR RI di Senayan akibat hipertensi.

Saat itu Muhidin ambruk atau blackout usai menyerahkan berkas laporan RAPBN 2023 ke ketua DPR RI Puan Maharani, Kamis (30/6/2022).

Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan kalau penyebab Muhidin jatuh karena tekanan darah tinggi atau hipertensi

"Beliau tadi blackout sebentar dan jatuh namun bisa berdiri kembali. Info dari dokter pelayanan medik, beliau ada hipertensi," ujarnya. 

Dia mengatakan usai terjatuh, Muhidin langsung dibawa menggunakan kursi roda ke ruang pelayanan kesehatan DPR.

Mengenal hipertensi dan gejalanya

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) merupakan suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.

Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, kerusakan ginjal hingga blackout seperti yang dialami Muhidin Said.

Baca juga: Akibat Hipertensi, Muhidin Said Ambruk Usai Serahkan Berkas ke Puan, Ini Foto-fotonya

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).

Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.

Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.

Seperti yang dilansir situs Kemenkes, pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.

Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal.

Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut

Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah: tekanan sistolik terus meningkat sampai usia S0 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun. kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X