Peneliti Tengah Rancang Obat Baru untuk Hentikan Penyakit Malaria!

- Jumat, 14 Mei 2021 | 13:35 WIB
Nyamuk. (photo/Pexels/Pixabay)
Nyamuk. (photo/Pexels/Pixabay)

Para peneliti di Francis Crick Institute dan Latvian Institute of Organic Synthesis telah merancang senyawa mirip obat yang secara efektif memblokir langkah kritis dalam siklus hidup parasit malaria dan sedang bekerja untuk kembangkan senyawa ini menjadi potensi pengobatan malaria pertama dari jenisnya. 

Sementara obat-obatan dan pengendalian nyamuk telah kurangi tingkat malaria selama beberapa dekade terakhir, parasit itu masih membunuh lebih dari 400.000 orang setiap tahunnya, menginfeksi lebih banyak lagi. Mengkhawatirkan, sekarang telah kembangkan resistensi terhadap banyak ada anti malaria, artinya perawatan baru yang bekerja dengan cara berbeda sangatlah dibutuhkan. 

Dalam penelitian mereka, yang diterbitkan di PNAS, para ilmuwan mengembangkan seperangkat senyawa yang dirancang hentikan parasit agar tidak dapat keluar dari sel darah merah, sebuah proses yang penting untuk replikais dan siklus hidupnya. Dimana, mereka menemukan satu senyawa, khususnya, sangat efektif dalam pengujian sel manusia.  Melihat hal itu, Mike Blackman selaku penulis utama studi ini memberikan komentarnya.

"Parasit malaria menyerang sel darah merah di mana mereka mereplikasi berkali-kali, sebelum meledak ke aliran darah untuk mengulangi prosesnya. Siklus dan penumpukan sel darah merah yang terinfeksi inilah yang menyebabkan gejala dan terkadang efek fatal dari penyakit," ungkap Mike Blackman.

"Jika kita bisa menjebak malaria secara efektifdalam sel dengan menghalangi rute keluar parasit, kita bisa menghentikan penyakit dalam yang trek dan menghentikan siklus yang merusak sel menyerang." lanjutnya. 

Senyawa itu bekerja dengan cara memblokir enzim yang disebut SUB1, yang penting agar malaria bisa keluar dari sel darah merah. Anti malaria yang ada bekerja dengan cara membunuh parasit di dalam sel, sehingga peneliti berharap tindakan obat alternatif ini akan mengatasi resistensi yang didapat parasit itu. 

"Banyak yang sudah ada anti malaria l obat s yang diturunkan dari tanaman dan sementara mereka sangat efektif, kita tidak tahu mekanisme yang tepat di belakang bagaimana mereka bekerja. Kami Penelitian puluhan tahun telah membantu kami mengidentifikasi dan memahami jalur yang penting bagi siklus hidup malaria yang memungkinkan kami merancang senyawa obat baru secara rasional berdasarkan struktur dan mekanisme enzim kritis seperti SUB1." lanjutnya. 

"Pendekatan ini, yang telah sangat berhasil dalam menemukan pengobatan baru. untuk penyakit termasuk HIV dan Hepatitis C, dapat menjadi kunci pengendalian malaria yang berkelanjutan dan efektif untuk tahun-tahun mendatang." tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X