Batuk Darah (Hemoptisis): Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

- Rabu, 7 Oktober 2020 | 13:55 WIB
Ilustrasi batuk berdarah (medlife.com)
Ilustrasi batuk berdarah (medlife.com)

Batuk darah atau dalam istilah medis disebut hemoptisis adalah batuk yang disertai lendir (dahak berdarah) yang berasal dari paru-paru atau saluran bronkial.

Bagi orang awam, batuk darah sering disamakan dengan muntah darah. Padahal, kedua kondisi itu tidak sama. Batuk darah adalah kondisi medis serius yang harus didiagnosis dan dirawat tepat waktu.

Pada artikel berikut, Indozone akan mengulas apa penyebab batuk darah, gejala batuk darah, diagnosis dan pengobatan batuk darah.

Apa Penyebab Batuk Darah atau Hemoptisis?

-
Ilustrasi batuk (Pixabay)

Penyebab dari batuk darah dapat berkisar dari yang ringan sampai parah, bahkan batuk darah bisa menjadi pertanda penyakit tertentu, meliputi:

  • Tuberkulosis.
  • Bronkitis.
  • Radang paru-paru.
  • Kanker paru-paru.
  • Bronkiektasis.
  • Gagal jantung kongestif.
  • Bekuan darah di paru-paru.
  • Edema paru.
  • Emboli paru.
  • Fibrosis kistik.
  • Vaskulitis.
  • Trauma pada saluran udara.
  • Pneumonitis lupus.
  • Endometriosis paru.
  • Peradangan dan iritasi pada saluran udara akibat batuk berulang kali.
     

Batuk darah terjadi pada 10 persen pasien dengan penyakit paru-paru kronis. Biasanya, terjadi pada orang dewasa berusia 62 tahun dan sangat jarang menyerang anak-anak.

Gejala Batuk Darah atau Hemoptisis

-
Ilustrasi batuk darah (pulmonologyadvisor.com)

Gejala batuk darah tergantung dari masing-masing penyebab hemoptisis. Namun, gejala umum batuk darah biasa ditandai dengan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Darah akan tampak bergelembung ketika keluar dari paru-paru atau saluran pernapasan karena darah telah bercampur dengan udara dan lendir di dalam paru-paru.
  • Darah dari saluran pernapasan akan menjadi merah cerah dan berbusa.
  • Seseorang yang mengalami batuk darah akan mengalami kesulitan bernapas dan sensasi panas di dada.
  • Batuk darah bisa berasal dari pencernaan bagian atas atau saluran pernapasan atas, seperti mulut, hidung, dan tenggorokan (pseudohemoptysis) dan muntah darah (hematemesis).

Selanjutnya, segera konsultasikan dengan dokter ahli jika kamu mengalami gejala batuk darah di bawah ini:

  • Batuk darah setelah terjatuh atau cedera di dada.
  • Kamu mengalami nyeri dada, demam, pusing, dan sesak napas.
  • Jika mengalami batuk yang mengeluarkan banyak darah, lebih dari beberapa sendok teh.
     

Catatan:

Hemoptisis dianggap masif jika darah berada di antara 100 dan 1000 ml dalam 24 jam, tetapi dalam banyak kasus, bisa berkisar dari 300 sampai 600 ml. Sedangkan, hemoptisis dianggap non-masif apabila kehilangan darah kurang dari 200 ml per hari.

Diagnosis Batuk Darah atau Hemoptisis

-
Ilustrasi batuk darah (gadgetsng.com)

Dalam hal mendiagnosis penyakit batuk darah, dokter biasanya akan memeriksa dada dan paru-paru. Kemudian menanyakan riwayat kesehatan kamu dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Pertanyaan tersebut di antaranya, berapa lama kamu batuk darah, kapan mulai, berapa banyak darah yang keluar setiap kali batuk, berapa banyak darah yang bercampur dengan lendir, gejala apa yang kamu alami dan apa obat yang kamu minum sebelumnya.

Tergantung pada jumlah darah akibat batuk, dokter akan melakukan tes lebih lanjut, meliputi:

  • CT scan dada - Untuk menampilkan gambar rinci bagian dalam dada.
  • Rontgen dada - Untuk mencari infeksi atau kemacetan cairan di paru-paru.
  • Bronkoskopi -Sebuah selang fleksibel dimasukkan melalui mulut dan masuk ke saluran udara untuk memeriksa paru-paru.
  • Tes laboratorium - Untuk memeriksa jumlah darah.
  • Biopsi paru - Pengangkatan sepotong jaringan dari paru-paru untuk pemeriksaan.
  • Pemindaian VQ paru - Untuk memeriksa aliran darah dan aliran udara ke paru-paru.
  • Pulse oximetry - Untuk memeriksa tingkat oksigen dalam darah.
  • Angiografi paru - Untuk memeriksa aliran darah di paru-paru.
  • Urinalisis - Tes urine untuk menyingkirkan penyebab batuk darah.
     

Pengobatan dan Pencegahan Hemoptisis

-
Ilustrasi batuk berdarah (medlife.com)

Pengobatan hemoptisis atau batuk darah sebenarnya tergantung dari penyebab batuk darah yang dialami. Namun, secara umum langkah pengobatan batuk darah yang dapat dilakukan, sebagai berikut:

  • Jika iritasi tenggorokan akibat batuk berlebihan menyebabkan batuk darah dapat diobati dengan obat pereda batuk.
  • Embolisasi arteri bronkial, yaitu prosedur pengobatan yang dapat membantu mengontrol dan menghentikan perdarahan. Ini adalah pengobatan paling aman dan efektif untuk hemoptisis masif ataupun berulang.
  • Pembedahan, disarankan jika terjadi pendarahan dari tumor atau dalam kasus tertentu seperti cedera paru traumatis atau iatrogenik.
     

Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, penyebab hemoptisis dapat diatasi dengan baik. Selain langkah tersebut, hentikan pula kebiasaan buruk, seperti merokok.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X