Apakah Diet Keto Benar-benar Menyehatkan?

- Rabu, 28 Agustus 2019 | 15:29 WIB
ilustrasi/pixabay
ilustrasi/pixabay

Perbincangan tentang diet keto bermula saat pelatih kebugaran Hollywood Jillian Michaels yang menyebut diet keto rendah karbo adalah "sebuah hal yang buruk karena jutaan alasan.".

Inilah yang membuat sejumlah selebritis Hollywood memperdebatkan apakah diet keto benar-benar menyehatkan. Pernyataan Michaels ini mendapatkan tanggapan dari seorang pembawa acara yang menyebutkan bahwa diet keto adalah ide yang buruk. Lalu apakah diet keto menyehatkan? Yuk simak informasi berikut ini.

Diet ketogenik alias keto dipakai oleh para profesional medis untuk mengobati kejang selama hampir seabad lamanya. Tapi belakangan ini, diet keto menjadi perbincangan hangat publik karena berguna untuk menurunkan berat badan. Diet keto sendiri dijalani dengan menghilangkan konsumsi karbohidrat, tapi banyak makan makanan yang mengandung protein dan lemak.

-
ilustrasi/pixabay

 

Orang yang sedang menjalankan diet keto harus mendapakan 80 persen kalori lemak dan sisanya dari protein, dengan konsumsi karbohidrat seminimal mungkin.

Dengan kata lain, orang yang menjalani diet keto harus banyak makan daging, produk-produk olahan susu, mentega, telur, kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak, dan menghindari padi-padian, karbohidrat, buah-buahan dan sayur.

Hal ini sangat berbeda dengan pedoman Diet AS untuk orang Amerika. Disana, antara 45 dan 65 persen kalori harian harus berasal dari karbohidrat.

Diet ini dimaksudkan untuk mendorong tubuh ke kondisi ketosis, atau membakar lemak untuk menghasilkan energi.

-
ilustrasi/pixabay

 

Karbohidrat sendiri adalah sumber bahan bakar utama tubuh. Tanpa karbohidrat, tubuh harus menemukan sumber energi lainnya seperti yang ada di dalam lemak. Para pendukung metode diet ini mengatakan keadaan ketosis membantu fungsi tubuh lebih efisien dan memacu penurunan berat badan.

US News & World Report menyebutkan bahwa tahun ini diet keto adalah cara cepat kedua untuk menurunkan berat badan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa diet keto bisa menurunkan berat badan dalam jangka pendek, dan berpotensi membantu mencegah atau membalikkan obesitas, diabetes tipe 2 dan penyakit hati berlemak.

Namun, beberpa ahli mengingatkan bahwa diet keto dapat mempengaruhi tubuh dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, diet keto harus dibatasi.

-
ilustrasi/pixabay

 

Seorang profesor nutrisi di Harvard T.H. Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan, Dr. David Ludwig mengatakan jika diet keto sangat bahaya jika dijalankan dalam jangka waktu yang panjang.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X