BPOM Dapati Pedagang Chiki Ngebul Pakai Nitrogen Cair Enggak Layak untuk Makanan

- Jumat, 17 Februari 2023 | 14:35 WIB
Jajanan ciki ngebul yang mengandung bahan nitrogen cair dinilai berbahaya untuk dikonsumsi. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)
Jajanan ciki ngebul yang mengandung bahan nitrogen cair dinilai berbahaya untuk dikonsumsi. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)

Kasus keracunan chiki ngebul (chikbul) yang terjadi beberapa waktu lalu membuat para orangtua khawatir. Diketahui, anak-anak tersebut mengalami keracunan akibat mengonsumsi nitrogen cair.

Terkait dengan ini, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menjelaskan, pihaknya mendapati sebagian besar nitrogen cair yang digunakan oleh pedagang bukan untuk makanan.

Padahal seharusnya kata Penny, nitrogen cair yang dipakai harus food grade.

Baca juga: Cegah Siswa Konsumsi Nitrogen Cair, Dinkes Bangka Gercep Sosialisasi soal Chiki Ngebul

"Sebagian besar nitrogen cair yang digunakan pada cikibul adalah non-food grade, jadi harusnya menggunakan food grade," ungkap Penny dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR RI, Jumat (17/2/2023).

-
Ilustrasi jajanan chiki ngebul (Freepik/jcomp)

Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan BPOM, ada sebanyak 140 pedagang chikbul yang tersebar di 26 provinsi.

Peredaran cikibul terbanyak di wilayah Jawa Timur 18 pedagang, Jawa Barat 14 pedagang, dan Kalimantan Selatan 12 pedagang.

"Adanya kasus keracunan konsumsi makanan cikibul, pada Juli 2022, November, 21 Desember, 1 Januari, 10 Januari, di beberapa tempat yang berbeda, Badan POM telah berinisiatif segera melakukan rapat koordinasi untuk pengawasan jajanan cikibul," imbuh Penny.

Baca juga: Pemkab Kuningan Tegas Larang Penjualan Chiki Ngebul Usai Ditemukan 1 Kasus Keracunan

Sebagai langkah antisipasi, BPOM mendukung Kementerian Kesehatan melarang penggunaan LN2 (nitrogen cair) pada jajanan di pusat keramaian rakyat, kios kecil, dan lokasi lainnya.

Selain itu, industri LN2 juga tengah menghentikan distribusi LN2 ke sarana pangan sampai standar LN2 untuk bahan pangan terpenuhi.

Penjual jajanan viral ini juga kata Penny, tidak menggunakan alat pelindung, padahal bahan tersebut tergolong bahan toxic.

"Sebagian besar penjaja makanan utamanya di pusat keramaian rakyat atau makanan di pinggir jalan tidak menerapkan cara produksi pangan olahan yang baik, khususnya aspek higienitas sanitasinya," katanya.

"Penjaja cikibul juga tidak gunakan alat pelindung dirinya karena ini kategorinya adalah bahan kimia toksik," lanjut Penny.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X