Benarkah Terlalu Lama Bermain HP Bisa Infeksi Otak?

- Minggu, 7 Juli 2019 | 07:05 WIB
Ilustrasi/unsplash.com
Ilustrasi/unsplash.com

Bagaimana jika radiasi HP memang benar menjadi penyebab kanker otak? Pertanyaan provokatif ini disampaikan oleh seorang ahli bedah otak paling terkemuka di Australia Dr Charlie Teo dalam artikelnya di situs The Punch.

Menurut Dr Teo, sebenarnya sampai saat ini belum ada penelitian yang betul-betul bisa menjelaskan bahwa kanker otak tidak ada hubungannya dengan penggunaan HP, namun hal yang menggugahnya untuk menulis adalah bahwa dalam prakteknya sehari-hari, dia semakin banyak menemukan pasien yang menderita atau memiliki tumor di otak. 

"Setiap hari saya kedatangan 10 sampai 20 pasien baru, dan paling tidak 30 persen diantaranya memiliki tumor di bagian otak, dekat dengan telinga," ujar Dr Teo 

Sebenarnya mengenalkan perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, dan televisi kepada anak bukan sesuatu yang buruk. Namun juga bisa menimbulkan dampak negatif jika tidak dibarengi pengawasan yang tepat dari orangtua. Hal ini disampaikan oleh Psikolog senior dari Departemen Perkembangan dan Pertumbuhan Anak di Rumah Sakit Ibu dan Anak KK, Singapura, Soong Chi Mei.

Sampai saat ini, radiasi smartphone apakah mempengaruhi kesehatan kita, masih menjadi perdebatan panjang yang belum ada kepastiannya. Walau WHO pada tahun 2011 pernah mengumumkan radiasi smartphone mungkin saja memberikan efek karsinogenik, memungkinkan menjadi penyebab kanker, tetapi tidak dengan kepastian korelasi yang teruji, hanya baru memberikan kemungkinan berisiko.

Beberapa studi lain mengatakan bahwa sinyal smartphone tidak cukup kuat untuk mengubah stuktur atom pada tubuh kita, sehingga tidak memiliki risiko yang serius. Sebenarnya setiap negara memiliki juga aturan SAR, Specific Absorption Rate, angka yang menunjukkan sinyal frekuensi radio yang bisa diserap tubuh. 

Misalnya, standard SAR di Amerika adalah 1.6 watts per kilogram (1.6 W/kg). Ponsel yang masuk ke Amerika harus memenuhi syarat memiliki angka SAR sama atau di bawah ambang batas yang ditentukan tersebut. Bagus juga angka SAR ini kita ikuti saat memilih smartphone. Inilah salah satu alasan mengapa smartphone yang akan dijual resmi di negara kita harus melewati uji Postel.

Lalu, bagaimana menghubungkan radiasi handphone dengan risiko serius, terutama pada otak? Perlu diketahui, radiasi ionisasi seperti sinar x-ray memang bisa meningkatkan risiko kanker. Namun, beda ceritanya dengan radiasi nonionisasi dari handphone yang masih menghasilkan hasil uji beragam pada manusia.

Satu-satunya efek biologis dari paparan radiasi radiofrekuensi pada manusia adalah menimbulkan panas di area tubuh yang terlalu lama berdekatan dengan handphone atau peralatan elektronik lainnya, umumnya yaitu bagian telinga dan kepala. Namun, panas tersebut tidaklah cukup menyebabkan peningkatan suhu tubuh yang akhirnya berefek langsung pada kesehatan, terutama otak. 

Namun, bukan berarti kita bebas menggunakan handphone secara terus menerus ya sahabt Indozone. Tetap harus dibatasi, karena jika terlalu lama dapat memberikan efek tidak baik.

Editor: Administrator

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X