Dewasa ini, kebiasaan membaca buku mulai ditinggalkan. Terlindas oleh kerasnya zaman smartphone. Orang-orang lebih mengandalkan smartphone untuk segala sesuatu karena lebih praktis. Banyak yang berpikir bahwa smartphone sudah menyediakan berbagai macam hal yang dibutuhkan sehingga buku sudah ketinggalan zaman.
Padahal buku adalah gudang ilmu. Jika rajin membaca buku kamu akan dapat wawasan baru. Buku adalah jendela dunia, dengan membaca kamu bisa tahu segalanya.
Membaca buku adalah salah satu metode untuk meningkatkan daya ingat. Kegiatan ini setara dengan bermain puzzle, minum suplemen ikan, atau mengikuti kelas bahasa.
Para ahli menjelaskan, bahwa membaca berguna untuk meningkatkan daya ingat otak. Sebab korteks temporal kiri menjadi area utama yang berkaitan dengan penerimaan bahasa. Sementara itu tulisan dalam buku yang dibaca akan diproses oleh neuron, lalu diteruskan sebagai informasi.
Selain itu, membaca bisa membuat otak bekerja lebih keras dalam memproses informasi sebab membutuhkan waktu untuk berpikir. Maryanne Wolf, EdD, selaku Director UCLA Center for Dyslexia, Diverse Learners, and Social Justice, menambahkan bahwa ketika membaca terjadi jeda waktu untuk memahami dan mengerti isi tulisan. Berbeda halnya ketika menonton film.
Di sisi lain, informasi yang diperoleh dari membaca buku dapat bertahan lama. Penelitian kecil yang dilakukan di Emory University, menemukan manfaat tersebut dapat bertahan selama lima hari.
Berdasarkan studi di Stanford Universit, ditemukan bahwa seseorang yang membaca sastra memberikan dampak yang baik terhadap otak. Pemindaian MRI dilakukan kepada orang-orang yang membaca novel Jane Austen.
Setelah mengetahui berbagai manfaat membaca buku, masihkah kamu belum meluangkan waktu untuk melakukannya? Kamu bisa menyisihkan waktu satu atau dua jam menghindari smartphone dan beralih ke buku. Bila dilakukan secara rutin, kamu bisa mempunyai daya ingat yang lebih kuat.