Biar Tidak Stres di Rumah, Orangtua Perlu Menerapkan Mind Mapping dalam Pengasuhan Anak

- Selasa, 28 April 2020 | 19:45 WIB
Ilustrasi anak dengan orangtua. (Pexels/Elly Fairytale)
Ilustrasi anak dengan orangtua. (Pexels/Elly Fairytale)

Perubahan situasi akibat pandemi virus corona (Covid-19) membuat banyak orang harus segera beradaptasi. Sebab belum diketahui secara pasti sampai kapan situasi ini akan terjadi. Penyesuaian juga harus dilakukan oleh orangtua dalam pola pengasuhan.

Sekarang ini, banyak orangtua yang menghabiskan waktu 24 jam bersama anak karena segala kegiatan harus dillakukan di rumah. Di satu sisi, hal ini memberi keuntungan bagi hubungan orangtua dan anak untuk menjadi lebih dekat karena mungkin sebelumnya jarang bertemu akibat kesibukan.

Tapi di sisi lain, diam di rumah saja membuat orangtua merangkap tiga pekerjaan sekaligus dalam satu waktu.

Orangtua harus mendampingi anak bermain dan belajar karena sekolah dilakukan juga di rumah. Kemudian bagi orangtua yang bekerja dari rumah juga memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan terhadap kantor. Belum lagi orangtua juga harus berperan dalam urusan membereskan rumah. Kondisi ini tentunya bisa menyebabkan stres pada orangtua dan akhirnya bisa memengaruhi interaksi kepada anak.

Tak sedikit orangtua yang lantaran merasa stres komunikasi ke anak menjadi kurang baik. Hal ini tentunya bisa membuat suasana di rumah menjadi kurang kondusif. Padahal anak juga bisa mengalami stres karena perubahan situasi ini.

-
Ilustrasi anak dengan orangtua. (Pexels/Elly Fairytale)

 

Psikolog dan Co-Founder Rumah Konsultasi Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, M. Psi mengungkapkan, dalam situasi seperti ini orangtua perlu menerapkan pola mind mapping atau pemetaan pikiran dalam pola pengasuhan anak.

Mind mapping berguna untuk mengoptimalisasi otak supaya lebih tajam berpikir ketika banyak hal yang harus dipikirkan. Selain itu, mind mapping bisa membantu memudahkan daya tangkap dan daya ingat otak dalam memproses informasi serta meningkatkan engagement ketika proses belajar.

“Pada orangtua mind mapping fungsinya mengatur mind set dalam strategi pengasuhan anak. Mind set ini penting karena sebelumnya perlu membina interaksi positif. Kalau mind set orangtua positif maka anak bisa berkembang positif,” kata Saskhya dalam media briefing Cerebrofort #MindMappingAnakMasaDepan, Selasa (28/4/2020).

Oleh karenanya, langkah pertama yang harus dilakukan orangtua sebelum membuat mind mapping adalah mengatur mind set positif. Ada beberapa tips untuk mengatur mind set positif. Mulai dari membuat jadwal, struktur pembagian tugas, pengaturan ekspektasi, hingga menyayangi diri sendiri.

Orangtua perlu mengatur jadwal untuk ayah, ibu, dan anak dalam menjalani hari-hari di rumah saja. Pengaturan jadwal itu meliputi mengerjakan tanggung jawab, mendampingi anak, bermain bersama, membereskan rumah, dan termasuk waktu untuk diri sendiri. Atur pula lokasi untuk mengerjakan aktivitas seperti bekerja dan sekolah.

-
Ilustrasi anak dengan orangtua. (Pexels/Elly Fairytale)

 

Selanjutnya, orangtua bersama anak bisa melakukan pembagian tugas dan kerja sama terkait hal-hal yang harus dilakukan selama berada di rumah sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Selain itu, sisihkan waku untuk menyayangi diri sendiri. Tujuannya untuk membangkitkan energi kembali agar bisa mengerjakan segala sesuatu dengan baik.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X