Serangga berlimpah protein, lemak baik, zat besi, kalsium dan rendah karbohidrat. Faktanya, para penulis penelitian FAO berpendapat bahwa serangga sama sehatnya (jika tidak dikonsumsi berlebihan) dengan daging yang dikonsumsi secara teratur seperti daging sapi.
Mereka mengklaim bahwa 100 gram belalang panggang memiliki jumlah protein yang sama dengan 78 gram daging sapi, enam kali lebih banyak dari 100 gram ayam, dan tiga kali lebih banyak dari 100 gram ikan.
Baca Juga: Belalang Goreng, Makanan Esktrim dan Unik dari Gunung Kidul
Mereka juga mengandung lebih sedikit lemak jenuh daripada daging. Belalang memiliki sekitar 10 persen lemak jenuh, sedangkan daging sapi memiliki sekitar 15 persen dan ayam 20 persen.
Selain bergizi, makan serangga ramah lingkungan karena mengurangi dampak terhadap konservasi satwa liar. Peternakan serangga bisa menjadi solusi untuk melindungi hewan yang terancam punah, tetapi ini masih merupakan praktik baru sehingga tidak ada data yang tersedia tentang efek jangka panjangnya.
Baca Juga: Viewnya Gunung Api Purba, Kedai Ini Sajikan Belalang Goreng khas Jogja! Berani Coba?
Serangga telah digunakan untuk makanan sejak zaman pra-kolonial. Orang Mesir memakannya kering dan ditumbuk menjadi bubuk yang dicampur dengan air untuk membuat pasta yang digunakan sebagai aditif untuk bir dan anggur.
Orang Cina mengembangkan versi mereka sendiri dari produk ini yang disebut "Tiella gongma", yang mungkin dibuat dari lalat atau jangkrik.
Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Belalang Gurun Jadi Hama Paling Berbahaya di Muka Bumi Ini
Lalu apa sebenarnya manfaat dari mengkonsumsi serangga?
Serangga ini sendiri pada dasarnya memiliki zat gizi mikro termasuk besi, tembaga, magnesium, fosfor, dan lainnya yang kita butuhkan untuk kulit, rambut, dan kuku yang sehat.
Penulis: Jihan Rienita
