Sebuah analisis dari peneliti di Rutgers University menunjukkan, kematian akibat stroke di kalangan millenial (kelahiran 1977-1995) lebih meningkat ketimbang generasi sebelumnya, yaitu Gen X (kelahiran 1965-1976).
Dikutip dari Healthline, analisis itu juga menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat stroke di AS menurun dari tahun 2019 hingga 2019.
Analisis Rutgers memisahkan pasien berdasarkan tahun kelahiran, dan mengidentifikasi peningkatan risiko stroke iskemik, yang disesuaikan dengan usia di antara orang berusia 18 hingga 84 tahun di AS antara tahun 1975 dan 2019.
Baca juga: Penting! Jaga Asupan Garam Cegah Penyakit Mematikan, Mulai Hipertensi hingga Stroke
Cande Ananth, PhD, MPH, penulis utama studi di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School menyebut, penelitian ini tidak dirancang untuk memeriksa faktor risiko di kalangan millenial, meski tetap harus dipertimbangkan.
"Ada banyak faktor risiko (termasuk BMI tinggi dan obesitas, merokok dan penggunaan alkohol, diabetes dan hipertensi menjadi yang paling penting), yang mempengaruhi seseorang untuk meningkatkan risiko kematian akibat stroke," ujar Ananth.
Menurut Ananth, stres kemungkinan menjadi kontributor peningkatan kematian akibat stroke di kalangan millenial.
Hanya saja, perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah pemicu stres akibat dunia yang berubah menjadi risiko yang potensial.
Baca juga: Golongan Darah Ini Punya Risiko Terkena Penyakit Jantung-Stroke, Kamu Termasuk?
Sementara itu, ahli saraf telestroke dan direktur medis program stroke di Rumah Sakit St. Michael di Toronto, Kanada, Dr. Atif Zafar menyebut, generasi millenial tidak selalu mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan.
"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hanya 65% generasi millenial yang memiliki dokter perawatan primer, dibandingkan dengan 82% baby boomer dan 74% generasi X," kata Zafar.
"Ketika kehidupan dan pekerjaan menjadi lebih menuntut, karena teknologi dan meningkatnya efisiensi di dunia, kaum millenial memiliki lebih sedikit waktu untuk diri mereka sendiri, dan karenanya kesehatan pribadi mereka terganggu," tambahnya.
